Anggota DPR dan DPD RI Ramai-ramai Bahas Kegaduhan Blok Masela

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya W Yudha memberikan pernyataan pada diskusi Gaduh Blok Masela di Jakarta, Sabtu (2/1/2016). Menurut Satya, pemerintah harus lebih mencermati isi kontrak pengolahan Blok Masela. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 02 Jan 2016, 12:24 WIB
20160102-Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dan Anggota DPD RI Bahas Kegaduhan Blok Masela-Jakarta
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya W Yudha memberikan pernyataan pada diskusi Gaduh Blok Masela di Jakarta, Sabtu (2/1/2016). Menurut Satya, pemerintah harus lebih mencermati isi kontrak pengolahan Blok Masela. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya W Yudha memberikan pernyataan pada diskusi Gaduh Blok Masela di Jakarta, Sabtu (2/1/2016). Menurut Satya, pemerintah harus lebih mencermati isi kontrak pengolahan Blok Masela. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Anggota DPD RI, Nono Sampono menunjukkan peta saat diskusi Gaduh Blok Masela di Jakarta, Sabtu (2/1/2016). Menurut kajian Berdikari Center, pembangunan prasarana LNG dari Blok Masela harus dilakukan di darat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Pengamat Energi, Fathurahman memberikan pernyataan pada diskusi Gaduh Blok Masela di Jakarta, Sabtu (2/1/2016). Menurut kajian Berdikari Center, banyak peluang hilang jika pengembangan gas dilakukan di laut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Mantan Deputi Perencanaan SKK Migas, Aussie Gautama (kanan) memberi pernyataan diskusi Gaduh Blok Masela, Jakarta, Sabtu (2/1/2016). Menurut Berdikari Center, pembangunan prasarana LNG Blok Masela harus di darat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Anggota DPD RI, Nono Sampono (kanan) berbincang dengan Mantan Staf Ahli Bappenas, Bemby Uripto saat diskusi Gaduh Blok Masela di Jakarta, Sabtu (2/1/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya