Jeritan Perempuan di Balik Gelapnya Kantor DPP Golkar

Suasana kantor Golkar makin berubah ketika mendung gelap menyelimuti langit Jakarta, yang tak berapa lama kemudian disusul hujan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Jan 2016, 21:36 WIB
Suasana kantor Golkar makin berubah ketika mendung gelap menyelimuti langit Jakarta yang tak berapa lama kemudian disusul oleh hujan.

Liputan6.com, Jakarta - Suasana sore menjelang malam Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, agak terasa beda dari beberapa bulan sebelumnya.

Selain gelap gulita karena aliran listriknya diputus Perusahaan Listrik Negara (PLN) lantaran nunggak ratusan juta rupiah, kantor partai berlambang beringin ini mulai ditinggalkan penguhuninya. Terutama, pengurus Golkar versi Munas Ancol yang terkahir menduduki kantor ini.

Suasana kantor itu makin berubah ketika mendung gelap menyelimuti langit Jakarta, yang tak berapa lama kemudian disusul hujan deras. Aroma tanah basah di sebelah parkiran utama kantor itu terasa kuat, setelah hujan mulai mereda.

Seorang penjaga yang sudah setahun bekerja di sana pun bercerita, suasana itu tidak lebih seram, jika dibandingkan tengah malam nanti. Di mana sering terdengar suara rintihan wanita, yang tidak terlihat sosoknya.

"Kalau malam, kadang sering mendengar suara wanita yang merintih. Tapi tak jelas apakah dia menangis atau berteriak. Tapi tak pernah terlihat sosoknya. Kalau begitu, saya sih percaya enggak percaya," ungkap Ismail, penjaga kantor itu kepada Liputan6.com, Sabtu (2/1/2016).

Meski dia sendiri mengaku tak melihat sosoknya, namun diakui Ismail ada kawannya yang melihat sosok penampakan wanita tersebut.

Penampakan perempuan itu muncul hampir di setiap gedung yang ada di kawasan kantor DPP Golkar. Seperti berpindah-pindah.

"Kalau kata teman-teman yang melihat. Wanita itu rambutnya panjang dan berbaju putih bersih. Ada yang nemuin di dekat gedung depan, di belakang dekat pintu keluar juga ada yang pernah nemuin," tutur Ismail.

Meski setengah percaya, dia meyakini keberadaan penampakan wanita berjubah putih itu tidak menganggu para penjaga kantor tersebut.

"Saya sih yakin dia enggak ganggu. Enggak bunuh orang ini juga kan. Jadi cuekin aja," tegas Ismail.

Suasana gelap dan agak kumuh di kantor DPP Golkar itu pun juga membuat Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Ancol, Leo Nababan angkat suara.

Loyalis Agung Laksono ini mengibaratkan kondisi kantor DPP Golkar saat ini seperti tempat hantu buang anak. Seperti seakan membenarkan keberadaan sosok wanita itu.

"Udah gelap gulita ‎seperti (tempat) hantu buang anak," ujar Leo Nababan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya