Liputan6.com, California - Teknologi otomotif diprediksi akan semakin maju di tahun ini. Salah satunya adalah pengadopsian layar smartphone yang tipis dan ringan dalam produksi kendaraan.
Dilaporkan USNews, layar smartphone, terutama Gorilla Glass yang diproduksi oleh Corning Inc, telah beberapa kali diujicobakan untuk menjadi kaca mobil. Penggunaan kaca ini memangkas berat kendaraan secara signifikan.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu perusahaan otomotif terkemuka yang telah menggunakan kaca yang digunakan pada miliaran ponsel di seluruh dunia itu adalah BMW AG. Material digunakan pada interior panel di mobil sport hybrid BMW i8.
Sementara Ford Motor Co akan menjadi pabrikan pertama yang menggunakan Gorilla Glass untuk kaca depan dan belakang di mobil sport GT terbaru yang rilis tahun depan. Rencananya, penutup mesin juga akan menggunakan material ini.
"Ini hal paling baru yang terjadi pada kaca sejak 1923," ujar Paul Linden, supervisor mekanisme bodi eksterior Ford. Untuk diketahui, 1923 adalah saat Henry Ford mulai menggunakan kaca tahan hancur di Model T.
Dijelaskan, penggunaan material ini dapat membuat kaca depan lebih ringan hingga 32 persen. Tentu, dengan berat yang lebih ringan, maka bahan bakar pun lebih hemat. "Berat adalah musuh," tutur Linden.
Meski memiliki banyak keuntungan, penggunaan Gorilla Glass secara lebih masif terbentur kendala biaya. Untuk diketahui, Gorilla Glass lebih mahal US$ 2 - 4 per pon dibanding kaca tradisional.*