Liputan6.com, Jakarta Sekitar 5 juta wanita di Amerika mengalami kesakitan saat masa mestruasinya seperti rasa kram yang berlebihan. Namun sebagian besar wanita bungkam terhadap apa yang mereka rasakan, dibanding memilih untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
Hal ini perlu didiskusikan secara mendalam, pasalnya hanya dokter yang tahu penyebab dan akibat dari rasa kram berlebihan saat menstruasi.
Baca Juga
Advertisement
Endometriosis merupakan radang yang terkait dengan hormon esterogen yang disertai dengan perambatan pembuluh darah hingga menonjol keluar dari rahim yang menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan pertumbuhan jaringan yang dapat membentuk kista.
Gejala tersebut dapat dirasakan ketika kram di masa menstruasi melanda secara terus-menerus. Seperti dilansir dari Prevention, berikut ungkapan beberapa wanita yang mengalami endometriosis semasa hidupnya. Ditulis Minggu (3/1/2016).
Sejak Usia 11 Tahun
- Tracy Lytwyn Fischer, 25 tahun
Wanita ini bekerja di salah satu perusahaan komunikasi non-profit di Carmel, California.
"Gejala ini mulai saya rasakan saat masa menstruasi di usia 11 tahun, sakit yang saya rasakan membuat pikiran saya ingin menghancurkan ovarium dan uterus dengan tangan raksasa. Saat menstruasi saya merasakan sakit luar biasa pada bagian paha, dan saya hanya bisa berbaring sambil mencengkeram bantal untuk melampiaskan rasa sakit yang menyerang tubuh saya," tulis Tracy pada laman StillSunflowers.com.
Ia mengatakan jika Anda merasakan hal serupa saat menstruasi dan mengharuskan Anda untuk berada di luar rumah, misalnya kantor, sekolah, dan sebagainya, katakan kepada orang sekitar untuk segera meminta bantuan jika rasa sakit mulai menyiksa.
"Jangan mengatakan, 'Oh, aku baik-baik saja,' ketika Anda tahu Anda tidak baik-baik saja," tutupnya.
Advertisement
Pasien Endometriosis di Usia 20 Tahun
- Casey Berna, 36 tahun
Seorang pekerja sosial, konselor, dan advokasi untuk endometriosis dan infertilitas pasien di North Carolina.
"Saya selalu mempunyai masalah mengerikan di bagian perut, setelah makan saya selalu mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan muntah. Di usia 20 tahun saat menstruasi saya merasakan kram perut yang membuat tubuh melemah, dan saya mendapatkan rasa nyeri punggung, kaki, tulang rusuk hingga gangguan frekuesi kencing".
Berna mengaku bahwa ia belum pernah mendengar tentang endometriosis sebelumnya, meskipun kemudian ia menemukan jika ibu dan bibinya memiliki rasa yang sama dengannya, dan kemungkinan besar ibu dan bibinya pun mengalami endometriosis.
"Aku sudah dua kali menjalani operasi eksisi untuk menghapus endometriosis. Banyak orang yang mengabaikan penyakit ini karena mereka tidak memiliki cukup pengetahuan sehingga mereka tidak mengerti betapa seriusnya hal ini," ujarnya.
Artis sekaligus Desain Grafis Ini Derita Endometriosis
- Kyung Jeon, 40 tahun
Seorang seniman dan desainer grafis di New York City.
"Siklus menstruasi yang dialami setiap wanita menurutku cukup tabu untuk diperbincangkan secara umum, apalagi ditambah dengan banyaknya masalah emosional dan psikologis masing-masing individu. Saya memilih untuk melampiaskan emosi psikolgis dengan karya seni. Ya... hal itu memang mempengaruhi pekerjaan saya di masa seminggu sebelum masa period saya," tutur Jeon.
Jeon mengaku bahwa ia merasakan sakit perut yang dahsyat sehingga mengharuskan ia untuk berbaring berjam-jam untuk meredakannya, bahkan Jeon terpaksa merangkak untuk mengambil sesuatu barang yang ia butuhkan.
"Aku melakukan USG, namun hasilnya tak menunjukkan endometriosis, tetapi ternyata aku memiliki kista ovarium. Akhirnya saya mendapatkan tindakan medis untuk membuang kista itu, tapi setelah operasi aku kembali sakit parah", lanjut Jeon.
Rasa sakit yang ia rasakan berujung pada tumbuhnya endometriosis semasa kistanya telah diangkat, dan ia tidak percaya bahwa endometriosis itu bisa tumbuh kembali.
Lakukanlah pemeriksaan lebih lanjut ketika Anda atau kerabat merasakan kram perut saat menstruasi, karena pencegahan lebih dini akan menghasilkan kebaikan untuk kesehatan diri Anda dan orang sekitar.*
Advertisement