Liputan6.com, Jakarta - Kericuhan terjadi di tengah aksi demonstrasi pemblokiran jalan akses penghubung antara Kawasan Industri Pulogadung (KIP) dengan area tempat tinggal warga. Kericuhan terjadi ketika 15 truk dari PT STW yang bergerak di bidang bisnis bahan baku baja, tidak dapat mengakses masuk ke pabrik lantaran Jalan Pulo Sidik, Kampung Pulo Kambing, KIP, Jakarta Timur diblokir warga.
Pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, Senin (4/1/2016), sempat terjadi proses dialog kecil antara warga dan beberapa pengurus RW 3 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, dengan pimpinan dari PT STW. Alhasil, warga memberikan keleluasaan 15 truk milik PT STW masuk ke dalam pabrik.
Namun kericuhan terjadi antara polisi dengan warga ketika akses jalan tersebut berusaha ditutup kembali oleh warga. Cekcok pun terjadi karena warga kesal merasa dibohongi dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Baca Juga
Advertisement
"Wah ini enggak sesuai dong Pak dengan kesepakatan perusahaan tadi. Kan katanya cuma untuk truk lewat, setelah itu ya kami mau tutup lagi," teriak warga yang berdemonstrasi di lokasi.
Namun aksi warga tersebut langsung dikendalikan polisi di bawah komando Kapolsek Cakung Kompol Armunanto Hutahaen. Pertebalan pasukan dilakukan dengan mengerahkan 1 truk pasukan Sabhara dan Brimob.
"Saya perintahkan ini (blokade) dibuka. Cepat buka! Atas nama undang-undang saya perintahkan buka jalannya. Memang siapa yang mau tanggung jawab atas penutupan ini?" hardik Armunanto di depan puluhan warga yang bersiaga.
Dengan sigap polisi pun segera membuka akses yang sebelumnya ditutup kembali oleh warga. Namun dengan mediasi lebih lanjut, muncul kesepakatan kalau hanya separuh badan jalan yang dibuka.
Hingga saat ini 556 anggota kepolisian baik dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, dan Polsek Cakung, masih bersiaga di setiap pintu yang ditutup oleh warga. Warga melakukan aksi blokade jalan karena menolak kebijakan sistem akses masuk berbayar yang diberlakukan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dari setiap kendaraan roda 4 atau lebih untuk masuk kawasan industri.