Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang melakukan penjajakan untuk melepas saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ke ke publik (go public) melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).
Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, go public merupakan alternatif untuk menghimpun dana bagi perseroan. Dia menilai, potensi perusahaan untuk hilirisasi membutuhkan dana yang besar. Apalagi, PT Freeport Indonesia juga akan divestasi saham.
"Kami memang sedang menjajaki untuk go public Inalum karena memang tergantung juga hal-hal apa saja yang akan dikembangkan di Inalum karena banyak potensi hilirisasi program Inalum maupun juga kemungkinan kalau memang diizinkan oleh pemerintah ataupun juga akan ada divestasi dari Freeport," kata dia, Jakarta, Senin (4/1/2015).
Rini melanjutkan, Kementerian BUMN tidak hanya mengkaji perusahaan mana saja yang akan melepas saham ke masyarakat namun juga sedang mengkaji untuk memperbesar porsi saham yang dilepas kepada perusahaan-perusahaan yang sudah terbuka.
Menurut Rini, ada beberapa perusahaan yang kepemilikan yang beredar di publik masih kecil. Maka dari itu kepemilikan di publik mesti didorong supaya BUMN dapat melakukan ekspansi.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi 2016 ya kita harapkan mungkin kita sedang review apakah ada BUMN yang akan kita go public kan atau juga akan kita tingkatkan jumlah saham yang akan kita tawarkan ke bursa. Jadi itu dua hal yang kita lihat. Jadi bukan hanya yang new IPO tapi mungkin juga yang sudah go public cuma kita melihat memang masih kecil kepemilikan publik dan kita memang sedang mendorong peningkatan investasi di bidang itu yang sedang kita lihat," tandas dia.
Seperti diketahui, jika Inalum jadi untuk mengambil sebagian saham Freeport maka perusahaan tersebut membutuhkan dana yang besar. Inalum sendiri sudah menyatakan kesediaannya untuk mengakuisisi sebagian saham Freeport jika pemerintah tak mengambil opsi tersebut dalam rencana divestasi saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Untuk menjalankan rencana tersebut, Inalum akan menunjuk konsultan. Direktur Keuangan Inalum, Oggy Achmad Kosasih mengatakan, perusahaan sedang melakukan perhitungan terkait kemampuan keuangan perseroan. Dia bilang, untuk menghitung rencana akuisisi tersebut, perusahaan akan menunjuk konsultan keuangan.
"Kami akan menunjuk konsultan keuangan yang melakukan perhitungan dari nilai saham yang ditawarkan Freeport nilainya berapa, lalu kami dari sisi BUMN menginginkan diberikan keleluasaan memberikan penilaian juga kewajaran apa yang ditawarkan Freeport yang nanti menjadi dasar negoisasi," tuturnya.
Dia mengakui, butuh dana yang sangat besar untuk bisa mengakuisisi saham Freeport Indonesia tersebut. Perseroan sendiri mengupayakan dana pinjaman dari perbankan untuk bisa menjalankan aksi korporasi tersebut. "Kalau pendanaan kita upayakan pinjaman bisa mungkin yang paling cepat perbankan, bisa juga perbankan," tuturnya.
Pembelian saham Freeport sendiri merupakan arahan dari Menteri BUMN Rini Soemarno. Selain Inalum, Rini juga menunjuk PT Aneka Tambang. (Amd/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6