Hari Pertama Perdagangan di 2016, IHSG Ditutup Turun ke 4.525,92

IHSG turun 67,09 poin atau 1,46 persen ke level 4.525,92 Indeks saham LQ45 juga melemah 1,24 persen ke level 872,20.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Jan 2016, 16:19 WIB
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2016). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, IHSG menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hari pertama perdagangan di tahun 2016, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. sentimen dari China menjadi penyebab utama runtuhnya IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (4/1/2016), IHSG turun 67,09 poin atau 1,46 persen ke level 4.525,92 Indeks saham LQ45 juga melemah 1,24 persen ke level 872,20. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah pada hari ini.

Sebanyak 206 saham melemah pada perdagangan hari ini sehingga menahan kenaikan IHSG. Sebanyak 73 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG. Sementara 89 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup normal. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 179.767 kali dengan volume perdagangan saham 5,21 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,75 triliun.

Secara sektoral, seluruh besar saham melemah. Sektor saham perkebunan turun 3,52 persen dan memimpin pelemahan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham barang konsumsi yang turun 2,19 persen dan sektor saham manufaktur yang melemah 2,07 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BKSW naik 18,97 persen ke level Rp 345 per saham, saham KIAS mendaki 13,33 persen ke level Rp 102 per saham, dan saham XCID mendaki 13,01 persen ke level Rp 139 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham AHAP susut 10 persen ke level Rp 198 per saham, saham BUKK turun 10 persen ke level Rp 630 per saham, dan saham BTEK melemah 10 persen ke level Rp 1620 per saham. Ketiga saham tersebut langsung terkena mekanisme autoreject.

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, IHSG sebenarnya sempay menguat pada sesi pertama perdagangan. Hal tersebut didukung aksi beli dari investor asing.

"Tapi karena bursa China runtuh, sejak siang tadi kondisinya kemudian berbalik," tuturnya. IHSG terlihat terlalu jauh dari suport pertama di 4.570 dan akhirnya ditutup dengan signal negatif hari ini. (Gdn/Igw)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya