Liputan6.com, Jakarta - Memiliki hobi mencoret atau menggambar di tembok pasti menyenangkan. Kegiatan menulis di tembok menggunakan cat semprot yang biasa disebut dengan grafiti merupakan perpaduan komposisi warna, bentuk, dan volume untuk menginterpretasikan kata, simbol, atau slogan tertentu.
Dalam sejarahnya, grafiti dimulai dari zaman Mesir kuno yang sering ditemui pada dinding kuil sebagai media komunikasi.
Advertisement
Sejalan dengan perkembangannya, di beberapa negara grafiti digunakan sebagai penanda teritori kekuasaan dan juga digunakan untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Namun seiring waktu grafiti tidak lagi hanya berupa tulisan, tetapi sudah berbentuk mural 2 dimensi yang bersifat permanen.
Di Indonesia terutama di kota-kota besar masih sedikit dinding-dinding area publik yang penuh dengan tulisan grafiti 2 dimensi di area publik. Pun jika ada, masih dikatakan ilegal.
Namun hal ini tidak berlaku pada komunitas grafiti Root All Minds (RAM) yang ada di Jakarta. Komunitas ini dengan sangat bangga menunjukkan kegiatan mencoret tembok sebagai kegiatan yang positif seperti ditulis www.rumah.com, Jumat (8/1/2016).
Cintya Indah Meidina sedang menggambar grafiti di area publik kawasan Jakarta.
Cintya Indah Meidina Lubis (19), anggota satu-satunya perempuan di komunitas RAM mengatakan komunitas ini merupakan kegiatan yang dapat menyalurkan ekspresi dan identitas diri. Berjumlahkan anggota 10 orang, komunitas ini rutin menggambar dinding publik dengan berbagai tema.
"Biasanya, kita kalau membuat grafiti (mural) yang memiliki pesan tertentu di dinding publik merupakan proyek pesanan dari Pemerintah," tambah Cintya, yang juga merupakan mahasiswa Arsitektur di Universitas Mercu Buana.
Pesanan dari Pemerintah lebih kepada isu-isu perdamaian yang bertujuan agar diketahui dan mengajak publik.
Grafiti 2 dimensi menghasilkan karya yang indah. Selain memiliki pesan, juga membuat takjub bagi siapa pun yang melihat.
Melihat sudah banyak beberapa hotel yang menggunakan grafiti sebagi desain interior, Cintya juga menyampaikan harapan besar agar grafiti dapat menjadi alternatif desain interior rumah.
Source : Pixabay.com
Melihat potensi yang ada menurut Andriyanto Wibisono, pakar desain interior dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB menyampaikan kepada redaksi Rumah.com, aksen mural 2 dimensi dapat dijadikan sebagai gaya baru dalam sebuah desain interior, selama pengguna rumah menerima keberadaan grafiti dalam area interior rumahnya.
"Selain itu,penggunaan grafiti dapat menjadi fokal point dari interior rumah. Grafiti merupakan ekspresi dari pembuatnya, sehingga keberadaan grafiti bisa menjadi identitas dari penghuni rumah itu sendiri," ujar Andriyanto kepada Rumah.com.
Namun, perlu juga diperhatikan grafiti memiliki unsur garis, bidang, dan warna yang cukup banyak. Sehingga, jika ingin menggunakan aksen mural 2 dimensi, pemilik rumah harus tepat memilih bagain rumah yang bisa digunakan.
Source : pixabay.com
"Ruangan yang memungkinkan untuk menerapkan grafiti adalah ruang tamu dan ruang keluarga. Karena fungsi grafiti sebagai wujud ekspresi dan identitas, haruslah dilihat oleh orang lain maka kedua ruangan tersebut dirasa tepat," jelas Andriyanto.
Penggunaan grafiti pada ruangan yang tidak tepat akan mengakibatkan tekanan psikologis. Penggunaan grafiti juga dinilai tidak tepat digunakan pada ruangan yang diperuntukan sebagai ruang istirahat.
Andriyanto juga memberikan saran, apabila ingin menggunakan mural 2 dimensi harus mengukur kondisi ruangan. Misalnya, bila sebuah ruang memiliki 4 dinding maka hanya 1 dinding saja yang menggunakan grafiti atau maksimal 25 persen bidang dinding dalam 1 ruang.
Selain itu, jika ingin menggunakan grafiti sebagai desain interior rumah, tidak perlu menggunakan cat semprot. Karena bisa menggunakan cat tembok biasa beserta kwas. Namun sebelumnya haruslah dibuat pola dengan menggunakan pensil di dinding atau menggunakan sketsa skala kecil di atas kertas.
Gaya desain interior menggunakan mural 2 dimensi ini selain bisa menjadi ajang kreatifitas dan hobi, juga tidak terlalu mahal dan rumit dalam hal perawatannya. Sehingga sangat cocok untuk kaum muda yang ingin menyalurkan ekspresi pada hunian impian. (Kantri/Ahm)