Timur Tengah Memanas, Indonesia Minta Saudi dan Iran Tahan Diri

Pemerintah Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 05 Jan 2016, 10:21 WIB
Timur Tengah Memanas, Indonesia Minta Saudi dan Iran Tahan Diri (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) merespons situasi di Timur Tengah yang semakin memanas. Keadaan di wilayah tersebut berubah mengkhawatirkan usai  Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran.

Menurut keterangan pers Kemenlu yang diterima Liputan6.com, Indonesia terus memperhatikan perkembangan hubungan Saudi-Iran. Indonesia memohon agar pihak-pihak yang tengah berseteru untuk menahan diri.

"Pemerintah Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan terjadinya eskalasi keadaan serta membahayakan stabilitas dan keamanan kawasan," sebut Keterangan Pers Kemenlu, Selasa (5/1/2015).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berencana akan segera berkomunikasi dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Menlu Arab Saudi dan Menlu Iran. Hal ini diambil sebagai bentuk partisipasi aktif Indonesia mencari jalan keluar masalah ini.

"Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan segera menghubungi Sekjen OKI maupun Menlu Kerajaan Arab Saudi dan Menlu Republik Islam Iran guna membantu mencari solusi terbaik secara damai," lanjut keterangan Pers Kemenlu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul serangan demonstran di Kedutaan Arab Saudi di Teheran. Demonstrasi digelar setelah pihak kerajaan mengeksekusi ulama Syiah terpandang Nimr al-Nimr.

Jubeir juga menyampaikan, Kerajaan Arab Saudi memberi waktu 48 jam bagi para diplomat dan entitas terkait untuk keluar dari wilayah mereka. Ia menegaskan, Riyadh tidak menoleransi Iran yang dianggap membahayakan keamanan kerajaan.

"Pihak kerajaan, dengan mempertimbangkan realita yang ada, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran dan meminta para perwakilan misi diplomatik beserta konsulat dan staf terkait untuk pergi dalam jangka waktu 48 jam. Duta besar telah dipanggil untuk diperingatkan tentang hal ini," kata Jubeir. 

Setelah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, negara-negara sunni lainnya mengikuti langkah tersebut. Negara-negara tersebut adalah Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab (UEA). Hanya Kuwait dan Qatar yang tidak mengikuti langkah UAE. 

Bahran dan Sudan mengikuti Arab Saudi, memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Sementara UEA menurunkan tingkat derajat hubungan kedua negaranya.*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya