Liputan6.com, Serang - Banten memiliki pesona wisata yang tak kalah indah dengan daerah-daerah tujuan wisata lainnya. Di provinsi yang tak jauh dari Ibu Kota DKI Jakarta ini, terdapat deretan pantai, tebing, dan gua yang bisa menjadi tujuan wisata unggulan. Salah satu pantai yang terkenal yakni Anyer.
Meski dekat Ibu Kota, sayang pariwisata Banten tak terlalu terdengar gaungnya. Banyak kendala untuk menikmati tempat-tempat cantik di provinsi itu. Salah satunya masalah jalan atau infrastruktur.
Kendala lainnya, masalah polusi dan banyaknya kendaraan besar seperti truk yang melintas di jalan.
Guna mengatasi hal ini, para pelaku pariwisata di Pantai Anyer dan sekitarnya meminta pengusaha industri besar seperti kimia dan baja, membatasi truk mereka melintas di jalur wisata pada hari libur.
Baca Juga
Advertisement
"Hari libur, seperti Sabtu-Minggu, kita sudah minta ke pemerintah agar truk bisa diliburkan, atau agar mereka keluar dari jam 12 malam sampai jam 6 pagi. Ini membantu perhotelan," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Norman Farr, Selasa (5/1/2016), di Serang, Banten.
Menurut dia, jika daerah pariwisata Pantai Anyer dikelola dengan baik, tak tertutup kemungkinan daya tarik wisatawannya mampu mengalahkan Bali ataupun Lombok.
"Di Bali dan Lombok itu nggak ada polusi industri dan kendaraan besar. Kalau mau ke Anyer lewat Cilegon, sudah disambut polusi," tegas Norman.
Terkait pembatasan kendaraan besar dan pengendalian polusi industri di jalan menuju Pantai Anyer, tentu peran serta pemerintah sangat berguna dan diandalkan.
"Jadi harus ada peranan pemerintah. Orang tahu Anyer punya khas," kata asisten front office manager Hotel Mambruk Anyer, Farid.