Liputan6.com, New York - Bukan Donald Trump jika tidak membuat kontroversi dalam kampanyenya memperebutkan posisi kandidat Presiden AS dari Partai Republik.
Setelah menyebut Meksiko 'mengekspor' kriminal dan pengedar narkoba serta meminta negera itu membuat tembok tinggi pemisah dengan AS, Trump meminta pelarangan muslim masuk Negeri Paman Sam. Ia berkoar-koar seperti itu setelah insiden penembakan massal San Bernandino yang dilakukan pasangan muslim yang menewaskan 13 orang.
Larangan itu membuat hampir seluruh warga Amerika Serikat, termasuk Gedung Putih, bahkan negara lain seperti Inggris marah. Di Negeri Ratu Elizabeth, bahkan ada yang membuat petisi yang melarang Donald Trump masuk ke negaranya.
Baca Juga
Advertisement
Namun, semua itu tak digubris oleh miliarder properti tersebut. Ia bahkan kini membuat kampanye televisi yang merangkum kampanye kontroversialnya tersebut, termasuk pelarangan muslim masuk ke AS.
Pariwara yang berdurasi 30 detik disuarakan dengan vokal oleh pria yang bersuara 'berat'. Diawali dengan potongan gambar Hillary Clinton--saingan terberat dari Partai Demokrat, serta Presiden AS Barrack Obama. Trump sebelumnya menuduh keduanya yang memungkinkan organisasi ISIS muncul di muka Bumi.
Dilansir dari BBC, Selasa (5/1/2016) dalam iklan itu, ada foto pelaku San Bernandino, ISIS, kapal perang AS luncurkan misil, gedung-gedung hancur, dan sebuah rekaman tak bertanggal yang menggambarkan sekelompok imigran berlari menyeberangi perbatasan AS-Meksiko.
Pariawara itu ditutup dengan ikon kampanye Trump yang berteriak lantang, 'Make America Great Again' diiringi gemuruh tepuk tangan.
Dana Kampanye US$ 2 Tiap Pekan
Menurut Politifact, Trump kerap kali menggunakan data kontroversial yang sering kali salah. Laman itu melakukan pengecekan terhadap isi iklan tersebut. Ternyata, segerombolan orang yang menyeberang itu bukan di perbatasan AS-Meksiko, melainkan Maroko.
Diambilnya rekaman tersebut seakan-akan menggambarkan perbatasan Negeri Paman Sam dan Negeri Sombrero tak aman dan tak terjaga dengan baik.
Kendati banyak dikecam, Trump mampu mempertahankan peringkatnya di nomor satu di antara kandidat partai berlambang gajah itu.
Pria yang memiliki salah satu gedung ikonik di New York, Trump Tower juga mengeluarkan pengumuman dana iklan kampanyenya sebesar US$ 35 juta. Menurutnya, dana itu masih di bawah perkiraannya. Untuk pariwara TV itu, ia mengeluarkan uang sebesar US$ 2 juta per pekan.
Penasaran seperti apa pariwara Donald Trump nan kontroversial? Berikut rekamannya.
(*)