Bali Pulau Terbaik Kedua di Dunia

Jika tidak cepat dibenahi, Bali bisa kesundul pulau lain dengan peringkat di bawahnya.

oleh Dewi Divianta diperbarui 05 Jan 2016, 18:55 WIB
Deburan ombak menerjang tebing yang ada di kawasan Tanah Lot, Bali, 31 Agustus 2015. Kawasan wisata Tanah Lot masih menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Denpasar - Pulau Bali mendapat peringkat terbaik kedua dunia tahun 2016 versi Majalah dan situs Travel+Leisure yang terpusat di New York, Amerika Serikat.

 Pulau Dewata menduduki peringkat kedua dengan nilai 88,98 sesudah Pulau Galapagos, Equador dengan penilaian 90,82.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daeran (BPPD) Provinsi Bali, I Ngurah Wijaya, meminta kepada pemerintah dan semua pihak untuk tidak berbesar diri atas prestasi tersebut. Dia mengatakan Bali sejak 2014 lalu selalu menduduki peringkat terbaik. Bahkan, di kawasan Asia, Bali selalu menduduki peringkat pertama.

"Tapi sebenarnya ada banyak hal di Bali yang mesti mendapat pembenahan secara cepat. Jika tidak segera, Bali akan menjadi rusak dan jangan harap tahun berikutnya Bali akan mendapat peringkat yang sama," kata Ngurah Wijaya di Denpasar, Selasa (5/1/2016).

 



Jka Bali tidak segera mendapat pembenahan dalam waktu cepat, kata Ngurah, maka akan terlampaui oleh daerah di bawahnya karena persaingan sangat ketat. Menurut dia ada sejumlah prioritas pariwisata yang harus segera dibenahi.

"Pertama, implementasi UU Pariwisata sampai saat ini belum dilakukan. Padahal pusat sudah keluarkan PP, tapi Bali sendiri belum belum ada Perda atau Pergub dalam menerapkan UU Pariwisata tersebut, sedangkan kondisi di lapangan sangat mendesak," ujar dia.

Ngurah Wijaya mencontohkan anyak hotel di Pulau Dewata sudah melebihi kapasitas namun pemerintah terus memberikan izin. Hal itu tentunya akan terjadi persaingan yang ketat dan mengakibatkan tarif kamar dijual murah.

"Sangat disayangkan destinasi terbaik dunia tetapi harganya sangat murah," kata dia.

Kedua, dia melanjutkan, soal tata ruang Bali masih terjadi banyak pelanggaran. Bali itu sangat tidak ketat penerapan tata ruang. Ruang terbuka hijau dilanggar, sempadan pantai, sungai, gunung, masih dilanggar," ujar Ngurah.

Sementara itu, prioritas ketiga yang harus segera dibenahi adalah masalah sampah, kemacetan, dan pasokan air bersih.

"Jika tidak segera Bali tidak banyak berharap untuk mendapatkan peringkat terbaik dunia," pungkas Ngurah Wijaya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya