Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dibuat geram lantaran ulah pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie atau Ical. Ada apa?
Akbar merasa dilupakan dan tidak diberi tahu soal agenda pertemuan di Bali dalam rangka Rapat Konsultasi Nasional dengan mengundang seluruh pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I seluruh Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Konsultasi Golkar dengan DPD di Bali, memang ya ada. Kalau ada hal-hal penting maka ada konsultasi. Tapi saya sebagai Ketua Wantim enggak tahu soal rapat itu. Enggak ada info," ujar Akbar di kantornya, Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Bukan hanya itu, terkait pernyataan loyalis Ical, Nurdin Halid yang sempat mengkritiknya pun membuat Akbar geram. Nurdin Halid sempat menyatakan bahwa sikap Akbar Tandjung yang mengusulkan adanya Munas Luar Biasa (Munaslub) terlalu berlebihan. Nurdin juga menyebut Akbar tak mempunyai legitimasi mengusulkan Munaslub dan akan memberikan teguran dan sanksi tegas kepada Akbar.
"Nurdin Halid punya wewenang apa? Secara pribadi bisa saja dia enggak suka saya. Terus masa gitu jadi putusan organisasi. Kita tunggu sajalah. Dalam kapasitas apa Nurdin halid bisa mengatakan menegur saya?" kesal Akbar Tandjung.*