Liputan6.com, Brisbane Casey Stoner beranggapan Marc Marquez merasa terancam ketika dia ditangani Honda setelah memutuskan pensiun. Pembalap penguji Ducati ini merasa keputusan Honda tak lagi menggunakan jasanya untuk menenangkan Marquez.
Stoner berpikir Honda lebih memilih membuat Marquez merasa nyaman, ketimbang membiarkan dia tetap di tim. Padahal, kala itu Stoner merupakan pembalap penguji untuk pabrikan asal Jepang ini, meskipun perannya tak seperti di Ducati.
Baca Juga
- Mabuk-mabukan di Jalanan, Gelandang Inter Berurusan dengan Polisi
- INFOGRAFIS: Benitez, Korban Lain Kekejaman Madrid Era Perez
- Mengenang Perkelahian Zidane dan Enrique di El Clasico
Advertisement
"Itu tidak sama (perbandingan antara pembalap penguji di Honda dan di Ducati)," kata Stoner, seperti dilansir Motosprint, Selasa (5/1/2016).
"Di Honda saya sesekali menjadi penguji, saya tidak punya peran lain dan saya katakan sejujurnya, mereka tak pernah mengambil keuntungan penuh dari potensi saya," sambungnya.
Selain itu, pembalap asal Australia ini juga tidak benar-benar mengerti mengapa Honda bersikap demikian. Namun, Stoner berpikir Honda tidak ingin Marquez merasa terancam dengan kehadirannya.
"Saya di Honda menjalani sejumlah tes, mencoba beberapa hal baru untuk membantu para pembalap bekerja, jadi saya di sana untuk membantu Marc," bebernya.
"Tapi, itu benar bahwa pembalap nomor satu di tim mesti dituruti oleh yang lainnya," sambung Stoner.