Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menyaksikan penandatanganan kontrak kegiatan tahun anggaran 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Rabu (6/1/2016).
Penandatanganan kontrak ini merupakan hasil dari lelang dini yang dilakukan Kementerian PUPR pada 2015. Dengan adanya penandatanganan kontrak ini maka kegiatan pembangunan bisa dilaksanakan langsung di awal tahun, sehingga penyerapan anggaran akan lebih maksimal.
Dikutip dari jadwal Biro Pers Kepresidenan, Jokowi dijadwalkan tiba di lokasi pukul 09.00 WIB. Penandatanganan kontrak dilakukan di ruang Pendopo Sapta Taruna, Gedung Kementerian PUPR.
Penandatanganan kontrak ini dilakukan di 5 lokasi secara bersamaan melalui teleconfrance, yaitu Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura. Adapun paket yang ditandatangani hari ini sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak Rp 8,81 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Dari 644 paket, sebanyak 597 paket merupakan paket kecil di bawah Rp 50 miliar yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di daerah.
Sementara sisanya 47 paket adalah paket besar di atas Rp 50 miliar. Nilai kontrak yang ditandatangani ini merupakan 10,84 persen dari total belanja modal Kementerian PUPR 2016.
Adapun jenis kontrak yang ditandatangani berupa pembangunan jalan dan jembatan, sumber daya air, infrastruktur permukiman, dan penyediaan perumahan rakyat.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, segera dikerjakannya tender pada awal tahun menjadi sebuah kabar baik bagi investor dan masyarakat.
Menteri PUPR meyakini, dengan ditandatanganinya kontrak pada bulan Januari maka bisa menyerap pertumbuhan ekonomi sekitar 5 - 6 persen.
“Serapannya sekitar 6 persen, 5 - 6 persen pada bulan Januari. Biasanya cuma 0,24 persen, 0,25 persen atau 6 persen pada Mei-Juni ini kita coba Januari. Ini tanggal 6 besok mau kita tanda tangani, sudah mulai kontrak,” kata Basuki. (Yas/Nrm)*