Politisi Golkar: Perombakan Fraksi Berdampak Buruk bagi Partai

Pergantian beberapa pejabat di fraksi dan alat kelengkapan dewan itu merupakan manuver politik Setya Novanto setelah mundur dari Ketua DPR.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Jan 2016, 13:39 WIB
Ketua Banggar DPR Ahmad Noor Supit. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Meski belum resmi 100 persen menjabat sebagai ketua fraksi Golkar, Setya Novanto, yang sebelumnya menjabat Ketua DPR, sudah bersiap-siap melakukan perombakan struktural fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Beberapa nama akan ditendang daan diganti nama baru. Di antaranya Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Ahmadi Noor Supit yang bakal segera digeser oleh Kahar Muzakir.

"Iya, (saya diganti) oleh Kahar Muzakir. Fraksi akan diisi oleh geng Setya Novanto. Termasuk Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo juga akan diganti oleh Aziz Syamsuddin," kata Supit di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/1/2016).


Dia menilai, pergantian beberapa pejabat di fraksi dan alat kelengkapan dewan itu merupakan manuver politik Setya Novanto setelah mundur sebagai Ketua DPR.

"Ini sangat politis. Dia (Setya Novanto) punya kesempatan bisa yakinkan ketua umum Partai Golkar, dia manfaatkan ini. Ini bisa berdampak jelek pada nama partai. Ini ambisi pribadi," ujar Supit.

Sebelumnya, Golkar resmi menunjuk Ade Komaruddin menjadi Ketua DPR mengisi kekosongan setelah Setya Novanto lengser. Sementara kursi Akom, panggilan akrab Ade, digantikan oleh Setya Novanto.

Terkait hal itu, Setya Novanto berharap posisinya sebagai Ketua Fraksi Golkar tidak menimbulkan kegaduhan lagi.

"Saya terimakasih, ya terimakasih. Sudah sepakat semuanya. Dan saya minta maaf ke semua rakyat. Semoga ini ke depan enggak ada kegaduhan lagi," ujar pria yang akrab disapa Setnov di Bakrie Tower, Jakarta, Kamis 17 Desember 2015.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya