Liputan6.com, Sragen - Seorang bayi perempuan di Sragen, Jawa Tengah terlahir dengan kelainan saluran empedu atau atresia bilier. Orangtua sang bayi berharap ada bantuan pemerintah atau dermawan, karena biaya pengobatan mencapai Rp 1 miliar.
Ufairah Mumtazah nyaman dalam gendongan sang bunda di rumahnya di Desa Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Sejak terlahir 3 bulan lalu, putri pasangan Dyah Fajar Indriyani dan Ihsan Arifudin ini harus menanggung derita.
Advertisement
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang, SCTV, Rabu (6/1/2015), Ufairah mengalami kelainan saluran empedu atau atresia bilier, sehingga membuat bayi itu kesulitan mencerna asupan makanan dan pertumbuhannya terhambat. Terlahir dengan berat 2,9 kilogram, saat ini berat badannya hanya mencapai 4 kilogram.
Bermodal kartu BPJS, Ufairah sempat dirujuk ke Rumah Sakit Muwardi Solo, hingga rumah sakit dokter Sarjito, Yogyakarta. Dokter menyatakan, ia harus menjalani operasi cangkok hati yang biayanya mencapai Rp 1 miliar.
Sementara, BPJS hanya bisa menanggung seperempatnya saja. Pengobatan sebesar itu, jelas sulit dipikul keluarga kecil ini.
Ayah Ufairah hanyalah seorang buruh pabrik, sementara ibunya tidak bekerja. Orangtua Ufairah berharap bantuan baik pemerintah maupun dermawan guna mengobati sang buah hati.