Liputan6.com, Teheran: Kelompok reformis Iran yang selama ini berseberangan dengan kubu konservatif menyerukan agar pemimpin spiritual tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei diperiksa. Hal ini terkait dengan kontroversi pemilu 12 Juni lalu dan juga penyiksaan tahanan yang terjadi. Demikian berita yang dilansir Associated Press, Jumat (14/8).
Seruan kubu reformis tersebut dikeluarkan melalui surat yang dilayangkan ke Majelis Ahli, lembaga yang berwenang mencalonkan pemimpin tertinggi. Dalam surat tersebut, kubu reformis mengecam kerusuhan yang mengakibatkan banyak tokoh oposisi ditahan. Kubu reformis juga mengecam proses sidang yang mengadili 100 tokoh politisi yang dituduh hendak menggulingkan sistem negara Islam Iran.
Terhadap semua peristiwa tersebut, pemimpin spiritual tertinggi Iran dianggap bertanggung jawab atas sistem yang menghasilkan kekacauan. Terakhir, surat tersebut meminta agar diadakan pemeriksaan oleh Majelis Ahli sesuai pasal 111 Konstitusi Iran. Terlebih, pasal 11 Konstitusi Iran menyatakan pemimpin tertinggi dapat diturunkan bila tidak mampu menjalankan tugas konstitusionalnya.
Hingga saat ini surat yang dikirimkan tersebut belum mendapat tanggapan. Meski belum ditanggapi, surat tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Khamenei. Selama ini posisi pemimpin spiritual yang tinggi membuat tokoh yang menggantikan Ayatullah Khomenei ini nyaris tidak tersentuh.(ANS)
Seruan kubu reformis tersebut dikeluarkan melalui surat yang dilayangkan ke Majelis Ahli, lembaga yang berwenang mencalonkan pemimpin tertinggi. Dalam surat tersebut, kubu reformis mengecam kerusuhan yang mengakibatkan banyak tokoh oposisi ditahan. Kubu reformis juga mengecam proses sidang yang mengadili 100 tokoh politisi yang dituduh hendak menggulingkan sistem negara Islam Iran.
Terhadap semua peristiwa tersebut, pemimpin spiritual tertinggi Iran dianggap bertanggung jawab atas sistem yang menghasilkan kekacauan. Terakhir, surat tersebut meminta agar diadakan pemeriksaan oleh Majelis Ahli sesuai pasal 111 Konstitusi Iran. Terlebih, pasal 11 Konstitusi Iran menyatakan pemimpin tertinggi dapat diturunkan bila tidak mampu menjalankan tugas konstitusionalnya.
Hingga saat ini surat yang dikirimkan tersebut belum mendapat tanggapan. Meski belum ditanggapi, surat tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Khamenei. Selama ini posisi pemimpin spiritual yang tinggi membuat tokoh yang menggantikan Ayatullah Khomenei ini nyaris tidak tersentuh.(ANS)