IHSG Dibuka Memerah di Awal Sesi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan kamis (7/1/2016), hari ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 07 Jan 2016, 09:14 WIB
Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan kamis (7/1/2016), hari ini. Pada pembukaan IHSG pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 42 poin atau 87 persen ke level 4.569,95. Indeks saham LQ45 juga melemah 1,32 persen ke level 791,21. Seluruh indeks saham acuan melemah pada pembukaan perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 21 saham menghijau dan 91 saham melemah, sedangkan 49 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.773 kali dengan volume perdagangan saham 131,88 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 209,66 miliar.

Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.577,63 dan terendah 4.560,48. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 36 miliar, sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 36 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham PTSN naik 23,19 persen ke level Rp 85 per saham, saham PSDN mendaki 13,33 persen ke level Rp 170 per saham, dan saham AKPI menguat 10,47 persen ke level Rp 950 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SRAJ turun 9,85 persen ke level Rp 247 per saham, saham ECII susut 9,78 persen ke level Rp 830 per saham, dan saham MASA melemah 9,73 persen ke level Rp 232 per saham.

Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan rawan aksi ambil untung di tengah meningkatnya resiko pasar saham kawasan dan global. Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah di Rp13943 seiring pelemahan mata uang emerging market. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4525 hingga 4620 rawan koreksi.

Pasar juga menurutnya menyambut positif langkah pemerintah yang menurunkan harga sejumlah komponen energy seperti harga BBM bersubsidi dan tarif listrik yang dinilai bisa mengangkat kembali daya beli masyarakat.

"Namun penguatan IHSG kemarin berlangsung di tengah meningkatnya resiko pasar global dan kawasan sebagaimana tercermin dari anjloknya bursa saham global tadi malam dan penurunan kembali harga minyak mentah dunia," tulisnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya