Camat Kebayoran Datangi Klinik Chiropractic Diduga Malapraktik

Setelah kedatangan petugas dari Provinsi DKI Jakarta, klinik tersebut kembali ditutup.

oleh Muslim AR diperbarui 07 Jan 2016, 10:56 WIB
Klinik Chiropractic. (Muslim AR/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Klinik chiropractic di kompleks Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena dugaan malapraktik putri mantan pejabat BUMN mendadak tutup. Semua karyawannya menghilang.

Saat Liputan6.com sampai di depan klinik tersebut pada Kamis (7/1/2015) pagi, pegawainya baru saja membalikkan tanda "closed".

"Biasanya ini belum jadwal tutupnya," ujar Briant, salah seorang petugas pengelola Pondok Indah Mall.

Namun, saat Camat Kebayoran Lama Minjirin beserta beberapa petugas lainnya mendatangi klinik yang berada di lantai dasar tersebut, klinik dibuka sesaat untuk memasukkan para pegawai pemerintah itu. Namun tidak mengizinkan awak media masuk.

Usai dari dalam klinik, Minjirin menjelaskan, kadatangannya terkait pemberitaan di media massa soal kasus malapraktik yang diduga sebagai penyebab kematian putri mantan Wakil Direktur Komunikasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Alfian Helmy Hasjim, yakni Allya Siska Nadya (33).

"Kita mau kroscek saja dengan adanya kejadian di lokasi ini kita mau kroscek keadaan sebenarnya, nah kita mau tahu lebih lanjut," ujar dia.

Kedatangan Camat Kebayoran Lama itu didampingi Lurah Pondok Pinang Hendi, dan para petugas dari Dinas Penataan Kota dan Kecamatan Kebayoran Lama. Namun setelah kedatangan petugas dari Provinsi DKI Jakarta, klinik tersebut kembali ditutup.

Allya Siska Nadya (sumber foto: facebook Allya Siska Nadya)

Allya mengembuskan napas terakhir di RS Pondok Indah pada Kamis 5 Agustus 2015. Sebelum meninggal, ia terapi di sebuah klinik chiropractic dengan keluhan sakit pada bagian leher bagian belakang akibat aktivitas kerjanya yang terbilang tinggi.

Wanita yang lulus dari jurusan Media dan Komunikasi di Universitas Teknologi Queensland, Australia, merasakan sakit yang luar biasa pada bagian lehernya hingga mengakibatlan muntah-muntah usai melakukan 2 kali terapi dalam 1 hari di klinik tersebut.

Orangtuanya yang panik kemudian membawa Allya ke RS Pondok Indah dan dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat untuk mendapat penanganan mendis yang lebih intensif. Namun, setelah beberapa jam berada di IGD, Allya menghembuskan napas terakhirnya meski pihak RS telah melakukan langkah alternatif untuk menyelamatkan nyawa Allya.

Alasan Allya untuk melakukan pengobatan pada bagian lehernya karena pada pertengahan Desember tahun lalu akan meninggalkan Indonesia menuju Prancis untuk melanjutkan pendidikan Masternya.

Atas kejadian tersebut, orangtua Allya kemudian melaporkan kejadian dugaan malapraktik ke Polda Metro Jaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya