Liputan6.com, Jakarta - Generasi Melek Politik kembali mengadakan webinar Kamu Harus Tagih sebagai rangkaian dari kegiatan Temu Kandidat yang telah dilakukan pada 2020.
Acara ini merupakan sebuah acara lanjutan dari Temu Kandidat yang diselenggarakan oleh Generasi Melek Politik bersama dengan beberapa anak muda daerah untuk bertemu kembali dengan kepala daerah terpilih (bupati atau gubernur) dan mendiskusikan realisasi program kerja mereka, khususnya di bidang lingkungan, selama 9 bulan pertama masa jabatan.
Kali ini, diskusi berfokus dengan Bupati Kabupaten Siak Alfedri dan Wakil Bupati Kabupaten Siak, Riau, Husni Merza bersama Komunitas Anak Muda Yang Berfokus Kepada Lingkungan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kabupaten Siak Husni Merza menyampaikan, semenjak dilantik sejak 21 Juni 2021, ia bersama Bupati Alfedri membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk diajukan ke DPRD untuk disahkan menjadi Perda.
Menurut Husni, RPJMD tersebut menjadi dasar untuk penganggaran dan program selama lima tahun kedepan.
"Sesuai dengan visi misi kami yang secara eksplisit menyebutkan kata lestari, yang kami maksudkan adalah pembangunan kedepan harus peduli terhadap lingkungan dan sustainable," ujar Husni, melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).
Saat ini, lanjut dia, pemerintah daerah tengah fokus ke hal-hal yang berhubungan dengan lingkungan, salah satunya mengenai kebakaran lahan hutan.
"Tahun ini, lahan yang terbakar tidak terlalu banyak, berbeda dengan tahun 2015 ribuan hektare lahan hutan terbakar. Tahun ini berhasil diminimalisir berkat kerjasama dengan masyarakat peduli api yang ada di kampung-kampung juga berkat kondisi alam yang lebih baik dibandingkan tahun 2015," papar Husni.
Terus Perbaiki Lingkungan Hidup
Dipaparkan Husni, ke depan, pemerintah daerah Kabupaten Siak akan terus bergerak memperbaiki lingkungan hidup.
Dan saat ini, kata dia, pihaknya sedang mengajukan perda Siak Hijau bekerja sama dengan komunitas Sedago Siak untuk menjalankan komitmen bahwa Siak Hijau ini bukan hanya ada di tataran eksekutif, melainkan ada pada tataran bersama antara eksekutif dan legislatif.
"Yang jelas, kami pemerintah kabupaten Siak berkomitmen untuk selalu menjaga lingkungan dan menyerukan kepada anak muda untuk meningkatkan awareness kepedulian terhadap lingkungan. Kami juga terbuka apabila ada program-program yang melenceng dari visi misi kami, jangan ragu untuk ingatkan kami ya," papar Husni.
Saat berdialog dengan pemuda dan masyarakat di Siak, isu yang disampaikan langsung ke Husni beragam, mulai dari permasalahan kampung wisata berwawasan Mangrove yang rawan akan adanya abrasi, penggunaan plastik yang masih sangat banyak ditemukan di daerah Siak, hingga penampungan dan pengolahan hasil panen yang masih menemukan jalan buntu.
Kemudian ada pula pengolahan limbah pabrik kelapa sawit yang berpotensi melakukan pencemaran ataupun terindikasi melanggar aturan2 yang telah ditetapkan baik RSPO maupun ISPO.
Menanggapi hal ini, Husni mewakili Bupati Siak Alfedri menyebutkan, apapun yang menyalahi aturan akan segera ditindaklanjuti.
Terkait masukan mengenai daerah rawan abrasi, Husni mengaku akan segera membangun Pagar Pemecah Abrasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Advertisement
Cara Selesaikan Persoalan Pencemaran Lingkungan
Salah satu mahasiswa UNRI Ruwaida Lubis, juga sempat menanyakan bagaimana pemkab Siak menyelesaikan permasalahan pembuangan limbah yang ada di udara.
Husni menjawab, Siak memiliki alat monitoring berkala soal pencemaran, baik di udara maupun di air.
"Jika terjadi sesuatu, misal masyarakat komplain atau mereka melewati ambang batas, pemerintah daerah akan memberikan teguran," ucap Husni.
Dan kepada perusahaan tersebut dan ke depan memang pada batas tertentu, lanjut dia, akan ada sanksi dari pemerintah.
"Kalau mereka enggak peduli sama lingkungan, lambat laun mereka akan ditinggalkan oleh konsumen. Jadi, selain mereka dapat sanksi dari pemerintah, mereka juga akan dapat sanksi sosial dari masyarakat atau bahkan bisa diboikot kalo mereka ga peduli sama lingkungan. kedepan saya berharap kepada anak muda siak, untuk peduli terhadap lingkungan hidup," ucap Husni.
Terakhir, Husni menyampaikan apresiasi terhadap anak muda dan masyarakat Kabupaten Siak yang peduli terhadap lingkungan.
"Karena saya yakin dan percaya, Kabupaten Siak ini tidak cuma selesai dengan pemerintah saja, namun juga ada campur tangan CSO, LSM, masyarakat dan perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, barulah selesai permasalahan yang ada di Siak," tutup Husni.
Sebelumnya, saat diskusi belum dimulai dengan komunitas lokal, Generasi Melek Politik memaparkan hasil survei yang telah disebarkan melalui media sosial untuk mendapatkan gambaran persepsi anak muda terhadap kinerja dan realisasi janji kampanye kepala daerah terpilih terhadap isu lingkungan.
Sebagai disclaimer, hasil penelitian ini didapatkan dari sampling dengan latar belakang usia 15-40 tahun dan secara spesifik sebagai pengguna media sosial dengan total responden sebanyak 111 responden.
Dari hasil survei, lima masalah lingkungan yang paling sering terjadi di Kabupaten Siak adalah Sampah Menumpuk, Kerusakan Hutan, Pencemaran Udara, Sungai Tercemar, dan Banjir.
Berdasarkan hasil survei pula, disimpulkan bahwa responden anak muda yang berada di Kabupaten Siak semakin peduli dengan isu lingkungan.
Mereka menilai kepedulian pemerintahan kepala daerah terpilih terhadap isu lingkungan juga meningkat, namun belum melihat keseriusan pemerintah daerah terpilih dalam menangani isu lingkungan dan melaksanakan janji kampanye.