Liputan6.com, Jakarta Berbeda dengan umat Kristen Protestan dan Katolik pada umumnya, hari ini, Kamis (7/1), seluruh umat Kristen Ortodoks di seluruh dunia merayakan hari Natal. Dalam rangka menyambut kelahiran Yesus Kristus tersebut, seluruh umat Kristen Ortodoks melaksakan puasa.
Menurut berbagai sumber, tujuan puasa tersebut untuk meningkatkan fokus pada diri sendiri dan orang-orang di sekitar yang membutuhkan, mengorbankan waktu dengan lebih banyak berdoa. Setelah berpuasa, seluruh gereja Kristen Ortodoks menetapkan tanggal 7 Januari sebagai puncak perayaan Natal.
Baca Juga
Advertisement
Seluruh gereja Kristen Ortodoks memiliki beragam tradisi dalam merayakan Natal. Seperti dilansir dari BBC pada Kamis (7/1), Liputan6.com merangkum beberapa potret perayaan Natal di beberapa negara, seperti Rusia, Serbia, Mesir, Ukraina, dan Ethiopia.
1. Rusia
Rusia sebagai negara dengan jumlah penganut agama Kristen Orthodoks terbesar di dunia ini, memiliki beragam cara dalam menyambut Natal. Makan puding manis gandum setelah puasa saat malam Natal menjadi salah satu tradisi umat di Rusia. Selain itu, para biarawan gereja menyematkan pohon natal sebagai bagian dari dekorasi
2. Serbia
Umat Kristen Ortodoks di Serbia memiliki tradisi yang cukup unik dalam merayakan Natal, yaitu membakar ranting dan menari mengitarinya. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dan turun temurun.
3. Ukraina
Di katedral St, Volodymyr, Kiev, Ukraina, masyarakat penganut Kristen Ortodoks menyalakan lilin sebagai pertanda menyambut malam Natal. Di tengah konflik yang menerpa negara tersebut, penganut Kristen Ortodoks mendapat kado istimewa di hari Natal dari para pemberontak saat mereka berniat membebaskan tawanan perang.
4. Mesir
Para jemaat Kristen Ortodoks yang sebagaian besar orang Ethiopia berkumpul di Katedral Saint Marcos di Kairo, Mesir. Sebelum merayakan Natal, para umat Kristen Ortodoks di negara ini menjalani puasa selama 43 hari.
5. Ethiopia
Umat Kristen Ortodoks di Ethiopia merayakan Natal dengan berkumpul dan berpusat di kota Lalibela. Di sana terdapat situs suci yang berupa makam-makam yang terbuat dari batu. Para umat dan pemimpin agama berbondong-bondong berziarah, bernyanyi, menari, dan berdoa di makam tersebut. Selan itu mereka pun memiliki tradisi minum madu lokal sebagai tanda peringatan kelahiran Yesus Kristus yang diberi nama Tej.
** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6