Liputan6.com, Minahasa - Aktivitas Gunung Soputan berangsur mulai menurun setelah erupsi atau letusan pada Senin 4 Januari lalu. Namun demikian, abu vulkanik sisa letusan Soputan masih berserakan di ruas jalan pada sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Untuk membersihkan abu itu, Polres Minahasa mengerahkan mobil water cannon. Polisi menurunkam mobil water cannon di pusat kota Langowan, Kabupaten MInahasa, yang biasanya digunakan untuk mengantisipasi sekaligus membubarkan massa ketika berunjuk rasa.
Kapolres AKBP Ronald Rumondor mengungkapkan, kendaraan water cannon milik Polres Minahasa memang sengaja diturunkan ke Kecamatan Langowan untuk membersihkan dan menyiram ruas jalan yang ditutupi abu sisa semburan Gunung Soputan.
"Abu vulkanik sangat mengganggu, sehingga dengan membersihkan ruas jalan. Selain berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas, pembersihan ini juga untuk mencegah agar warga tidak terjangkit infeksi saluran pernapasan akut," ucap Rumondor di Minahasa pada Kamis 7 Januari 2016.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan pembersihan ruas jalan itu, lanjut dia, sangat membantu dan telah memulihkan aktivitas masyarakat di Kecamatan Langowan Raya, sehingga kembali normal seperti biasanya.
Sementara itu pascaletusan Gunung Soputan, sejumlah warga yang ada di wilayah Kampung Belanda, Desa Noongan, Kecamatan Langowan Barat, masih sibuk membersihkan rumah mereka dari abu vulkanik.
Dengan memakai masker, sapu dan menyiram air, warga mulai membersihkan atap dan halaman rumah mereka. Sedangkan abu vulkanik di rumah warga, ketebalannya diperkirakan mencapai 2 centimeter. Warga Langowan membersihkan atap, karena tidak ingin bagian atap rumah yang terbuat dari aluminium maupun seng, rusak dan cepat berkarat akibat abu vulkanik.
"Kita harus bersihkan atap rumah ini agar tidak rusak," ujar salah seorang warga, John Massie.