Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar didoakan menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Doa tersebut dilontarkan Wakil Ketua Umum Aliansi Blok Persatuan Rakyat/Bloke Unide Popular (BUP) Timor Leste, Ermenegildo Lopes Kupa usai menandatangani kerja sama pengembangan dan peningkatan kapasitas dengan PKB.
Berdasarkan keterangan tertulis dari DPP PKB pada Kamis 7 Januari 2016, Lopes mengatakan, kapasitas pria yang akrab disapa Cak Imin itu untuk menjadi kandidat capres 2019 tidak usah diragukan lagi. Cak Imin juga merupakan tokoh muda di kancah perpolitikan Indonesia.
"Itu pulalah yang mendasari BUP memilih menjalin kerja sama pertama kali dengan PKB. Kita ingin berguru politik dengan Cak Imin," ucap Lopes.
Lopes berkata, penandatanganan kerja sama ini juga untuk mempererat jalinan kerja sama antarkedua negara. Di mana PKB mewakili partai perwakilan pemerintah Indonesia dan BUP mewakili Timor Leste.
Apalagi kerja sama ini sudah dijalin sejak lama, yakni sejak zaman Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih jadi presiden.
"Kami berharap kerja sama yang sudah di mulai oleh Presiden Gus Dur dapat dipererat lagi dengan penandatanganan MoU ini. Kita ingin mempererat kerjasama yang lebih lekat dengan PKB," kata Lopes.
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, Gus Dur sebagai guru bangsa adalah orang yang pertama kali menjalin kerjasama transportasi dengan Timor Leste setelah berpisah dari Indonesia. Dimana BUMN Merpati dan Pertamina diminta tetap beroperasi di Timor Leste.
"Kami juga mendoakan romantisme antara kedua negara yang telah dibangun guru bangsa dapat terus dipererat," ucap Lopes.
Mendengar pernyataan Wakil Ketua Umum BUP, Cak Imin hanya tersenyum. Ia berkata, sebagai partai perwakilan pemerintah, PKB memiliki komitmen kuat memajukan demokrasi di Indonesia. Sebab, salah satu ciri negara demokratis adalah berkembangnya partai-partai politik modern.
Cak Imin menambahkan, PKB selalu mendukung penuh terciptanya demokratisasi dan partai modern di Indonesia. Terutama sampai masa-masa yang akan datang.
"MoU yang kita lakukan kali ini adalah untuk mempererat kerjasama strategis antara partai politik dan antarnegara," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu.
Acara MoU dihadiri Wakil Sekjen BUP Blasius Pereir, Ketua Umum Perempuan Bangsa Siti Masrifah, Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini, Anggota DPR Ida Fauziah, dan Sekretaris Dewan Syuro PKB Syaiful Bahri Anshori.
