Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Kepalda Daerah (Pilkada) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berlangsung 2017. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana kembali mencalonkan diri dalam bursa pemilihan tersebut.
Namun, ini bukan berarti dia akan melunak dalam memimpin Jakarta hanya demi mendulang suara. Dia justru akan lebih gencar membenahi Jakarta di saat-saat terakhir jabatannya sebagai gubernur. Termasuk upaya penggusuran terhadap warga di pinggir sungai.
"Gusurnya lebih banyak tahun ini sampai tahun depan. Karena rumah susunnya sudah tersedia lebih banyak. Jadi gusur menggusur enggak ada hubungannya dengan pemilukada. Enggak ada hubungannya saya mau jadi gubernur (2017-2022)," tegas Ahok di Gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menegaskan tidak akan melanggar sumpah jabatannya hanya untuk kembali menduduki kursi DKI 1. Menurut dia, normalisasi sungai merupakan salah satu komitmennya sebagai gubernur untuk untuk menanggulangi banjir kala hujan mengguyur Ibu Kota.
"Kalau cara politik, setahun ini jelang pilkada jangan digusur. Nanti mereka enggak kasih KTP (ke Teman Ahok), enggak pilih. Kalau kayak gitu, saya melanggar sumpah jabatan dong berarti," tandas Ahok.
"Saya kan disumpah mengatasi banjir, ya harus dengan normalisasi sungai. Normalisasi sungai harus gusur. Saya berhenti gusur kalau rusun sudah penuh," sambung mantan Bupati Belitung Timur ini.