Temui Jokowi, Menteri Rusia Minta‎ Jaminan Proyek

Menperindag Rusia Denis Manturov menjelaskan kepada Presiden Jokowi perihal teknologi yang digunakan untuk membangun smelter.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Jan 2016, 15:06 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/1/2016). Pertemuan membahas kerjasama pengolahan hasil pertambangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Rusia Denis Manturov‎ di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat siang (8/1/2016). Dalam pertemuan tersebut, Presiden turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi.

Darmin menjelaskan dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia tersebut dibahas mengenai peningkatan kerja sama di bidang perekonomian. Dalam kesempatan itu, Indonesia meminta penerapan non-tarif‎ untuk ekspor kelapa sawit (CPO) dari Indonesia ke Rusia.

Darmin menyatakan Manturov sendiri juga menyam‎paikan permintaan kepada Presiden Jokowi untuk mendukung dan memperlancar berbagai proyeknya di Indonesia, terutama untuk proyek kereta api di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Semula Rusia telah mendapat izin untuk membangun dan mengoperasikan kereta khusus. Selain itu, Rusia juga dibolehkan juga mengangkut barang orang lain. 

"Nah, kemudian ditawarkan izin kereta umum, tapi katanya jangan umum. Jadi maunya kelihatannya kereta khusus plus. Nah itu terpaksa dicari rumusannya," ujar Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/1/2016).

‎Manturov dan rombongannya meminta kepada Presiden Jokowi untuk memuluskan tender pembangunan smelter di Kalimantan Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Manturov juga menjelaskan keunggulan Rusia dalam hal teknologi  yang digunakan dalam pembangunan smelter.

"‎Jadi ya kita mengatakan, ya silahan saja berjuang memenangkan tendernya. Kita sih senang-senang hati kalau mereka memenangkan tendernya. Mereka tentu saja mengharapkan ada dukungan atau apa. Kita kan kalau tender ya tender saja," kata Darmin.

Banyak hal lain yang ditawarkan oleh Rusia dalam peningkatan kerja sama ekonomi, seperti pengembangan pesawat sipil, pengembangan galangan kapal, dan masih banyak yang lainnya. (Yas/Gdn)**


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya