Abu Bromo Menyembur ke Malang, Bandara Abdul Rachman Tutup 4 Hari

BPBD juga membagikan masker ke warga Malang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 08 Jan 2016, 15:53 WIB
Seorang wisatawan mengabadikan gambar semburan abu vulkanik dari Gunung Bromo yang sedang erupsi di Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (5/1/2016). (REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Malang - Semburan abu vulkanik Gunung Bromo meluas hingga Kota Malang, Jawa Timur, sejak pagi hingga siang tadi. Kondisi ini memaksa Bandara Abdul Rachman Saleh Malang ditutup 4 hari berturut-turut.

Jika besok pagi pukul 07.30 situasi tetap sama atau arah angin tetap ke barat, bisa dipastikan bandara yang melayani 9 penerbangan itu ditutup kembali.
 
"Hari ini ditutup lagi karena situasi yang tak memungkinkan. Besok pagi pukul 07.30 kami lihat lagi, kalau kondisinya tetap sama ya bandara tetap tak akan dibuka," kata Kepala UPT Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Suharno di Malang, Jumat (8/1/2016).

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang langsung membagikan 4.000 masker kepada masyarakat, terutama pengendara kendaraan.
 
"Pembagian masker untuk antisipasi saja, karena udara di Kota Malang hari ini penuh dengan debu Bromo," kata Agus Demit dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Malang, Jumat (8/1/2015).

Masker itu dibagikan di beberapa titik, yakni Alun-alun Tugu, perempatan Jalan Dinoyo dan wilayah Tidar termasuk di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh.
 
Abu tipis mudah dijumpai di atas kendaraan roda 2 dan 4 yang sedang pakir. Sejumlah warga juga berinisiatif menggunakan masker sendiri guna menghindari dampak buruk abu vulkanik tersebut.

Berdasarkan pengamatan visual Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Bromo, dari puncak gunung setinggi 2.729 meter di atas permukaan laut itu terlihat asap kelabu sedang hingga tebal, tekanan sedang, tinggi asap sekitar 400 meter mengarah ke barat atau ke wilayah Malang Raya.*

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya