Liputan6.com, Las Vegas - Saat ini para manufaktur produk Smart TV, Blu-ray disc, dan set-top-box dapat menawarkan pengguna sebuah pengalaman interaktif konten berkat kehadiran Opera TV 2.0.
Opera TV 2.0, yang pertama kali diluncurkan di gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2016, menempatkan konten video di garis terdepan dengan konten yang telah dipersonalisasi secara lebih baik dan pemahaman lebih yang lebih mendalam terhadap preferensi penggunanya.
Generasi penerus dari aplikasi platform berbasis HTML5 ini bukan hanya menawarkan pengalaman sesuai dengan apa yang diinginkan penggunanya, tetapi juga dapat menciptakan suatu peluang baru dalam hal pendapatan penjualan bagi para manufaktur dan operator.
“Sekarang ini konsumen menginginkan pengalaman yang lebih mendalam ketika menyaksikan video. Mereka ingin agar konten yang tersedia sesuai dengan preferensi, lokasi, serta bahasa mereka, dan disertai konten terbaru,” ungkap Aneesh Rajaram, Senior President for TV & Devices, Opera, dalam keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima.
Baca Juga
Advertisement
Opera TV, lanjut Rajaram, adalah pionir penyedia solusi Smart TV bertaraf global, yang telah menghasilkan inovasi sangat sederhana untuk dapat dikembangkan para operator dan manufaktur. Melalui solusi ini, dengan mudah mereka dapat memilah dan melakukan monetisasi konten sesuai dengan kebutuhannya.
Tak hanya itu, penyedia konten dan penerbit juga menjadi terdorong menghadirkan konten terbaiknya bagi para penggunanya, serta meningkatkan interaksi penggunanya melalui konten terbaru.
Secara umum, Opera TV 2.0 merupakan managed cloud solution yang menawarkan beragam pilihan konten OTT populer. Konten tersebut meliputi saluran-saluran video dan klip, film, aplikasi, berbagai games, dan saluran TV langsung dari berbagai sumber seperti CinemaNow, Crackle, IGN, FeeIn, Pitbull, Paula Deen, Red Bull, TED, Washington Post, dan Young Hollywood, dan sejumlah saluran lainnya.
Menariknya, berbagai layanan Games memudahkan akses terhadap video games yang dikembangkan HTML5 dan disimpan di cloud. Kemudian, fungsi pencarian universal juga memudahkan konsumen dalam menemukan hal-hal tertentu, memanjakannya dalam memperluas portofolio melalui pencarian istilah-istilah tertentu, ataupun mengakses kata kunci yang tengah menjadi tren.
Tak ketinggalan, dengan menekankan pengalaman "lean back", konsumen dapat menggunakan remote TV biasa untuk mengarahkan, memilih, dan menghadirkan konten. Lalu mereka juga dapat memilih saluran favorit dan serta menyaksikan tayangan TV yang digemarinya.
(Why/Cas)