Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso menjawab tudingan miring terkait penangkapan pilot dan kru Lion Air beberapa waktu lalu. Buwas, sapaan Budi Waseso, menegaskan tidak ada 'udang di balik batu' dalam pengungkapan kasus tersebut.
"Saya itu tidak punya kepentingan bisnis apapun, tapi ini semua demi kepentingan negara," kata Buwas di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (8/1/2015).
Pernyataan itu diungkapkan Buwas dalam rapat koordinasi sinergitas Pelaksanaan Advokasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di institusi swasta dan maskapai penerbangan.
Rakor ini dihadiri seluruh perwakilan maskapai di Indonesia, juga Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang diwakili Direktur Kelayakan dan Keamanan Terbang Muhammad Alwi.
Baca Juga
Advertisement
Buwas meminta kepada seluruh pihak agar pengungkapan penyalahgunaan narkotika oleh BNN, tidak dianggap memicu kegaduhan. BNN, kata Buwas, menjalankan fungsinya dalam upaya pemberantasan dan pencegahan narkotika.
"Saya mengingatkan keras, kalau ada penindakan tegas BNN jangan salahkan BNN. Saya tidak mengambil tanggung jawab kementerian lain. Akan tetapi kalau menyangkut narkotika adalah tanggung jawab saya," tegas mantan Kabareskrim ini.
"Saya ingin selamatkan penerbangan Indonesia, meskipun bukan kewenangan BNN. Tapi, kalau masalah narkotika adalah kewenangan BNN," Buwas menambahkan.
Menurut Buwas, tidak ada tindakan menyimpang dari BNN Provinsi Banten, terkait pengungkapan penyalahgunaan narkotika oleh kru pesawat Lion Air beberapa waktu lalu.
Mantan Kapolda Gorontalo ini juga meminta komitmen maskapai untuk menjaga betul para awaknya dari penyalahgunaan narkotika. Salah satunya dengan menggelar cek urine secara acak.
Dengan begitu target tidak adanya penyalahguna narkotika di lingkungan maskapai terwujud. Sebab, kata Buwas, ini demi kepentingan masyarakat banyak. Terlebih pengguna jasa penerbangan.
"Komitmen ini harus dibangun bersama. Pemeriksaan urine jangan hanya terjadwal tapi juga random waktu dan tempat," imbau Buwas.