PSSI: Bukan Egois, Tapi Mencegah Dualisme

PT Liga Indonesia merencanakan menggelar Liga Super Indonesia (ISL) 2016. Namun rencana itu ditolak BOPI.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 10 Jan 2016, 06:10 WIB
Beberapa pemain Barito Putera melakukan protes kepada wasit, Hamsir (kedua dari kiri) yang memberikan hadiah penalti buat Persib Bandung dalam laga lanjutan ISL di Stadion Si Jalak Harupat, (10/6/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah berulang kali meminta PT Liga Indonesia untuk menurunkan egonya demi kepentingan sepak bola Indonesia.

PT Liga Indonesia merencanakan menggelar Liga Super Indonesia (ISL) 2016. Mereka sudah mengirimkan surat permohonan rekomendasi kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Namun BOPI menolak surat permohonan tersebut karena PT Liga Indonesia tidak mau berkoordinasi dengan Tim Transisi. "Sebenarnya kami yakin kalau mereka mau mengirim surat ke tim transisi. Kami mengimbau PT Liga Indonesia untuk tidak ego. Jangan besarkan ego masing-masing," kata Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto. (Baca selengkapnya di sini)

Baca Juga

  • Soal Renovasi, PSSI Ingin Temui Pengurus PPK-GBK
  • Stoner Beberkan Rencana di MotoGP Musim Ini
  • Yamaha Siapkan Dua Pembalap Pengganti Rossi dan Lorenzo

Menanggapi ucapan tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim menjelaskan, PT Liga Indonesia selaku operator ISL, kompetisi sepak bola resmi di Indonesia tidak mungkin mengirim surat permohonan kepada Tim Transisi.

"Jangan bilang kita yang ego. Kan sudah jelas, Tim Transisi itu tidak berada di undang-undang. Kalau kita memohon kepada Tim Transisi, PSSI malah melanggar statuta," ucap Azwan kepada Liputan6.com.

Dalam kasus ini, Azwan menjelaskan, PSSI bukannya membesarkan ego. Dia menambahkan, bila PT Liga Indonesia melakukan hal tersebut, maka bakal terjadi dualisme asosiasi sepak bola di Tanah Air.

"Banyak yang bilang kalau kami harus mengalah agar ada kompetisi. Kalau kami seperti itu namanya dualisme. Lagi pula FIFA hanya menganggap federasi sepak bola di Indonesia cuma PSSI, bukan Tim Transisi," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya