Jenazah Mirna Diberangkatkan ke Pemakaman di Bogor

Mirna diberangkatkan menggunakan mobil jenazah VW Transporter berwarna putih.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 10 Jan 2016, 10:54 WIB
Wayan Mirna Salihin | Via: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Mirna, perempuan yang diduga tewas karena diracun saat minum kopi di Restoran Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, baru saja diberangkatkan ke pemakaman. Mirna dimakamkan di TPU Gunung Gadung, Bogor, Jawa Barat.

"Diberangkatkannya ke TPU Gunung Gadung, Bogor. Di daerah dekat Rancamaya. Di sana pemakaman umum, tapi dekat dengan makam keluarganya juga," ujar salah satu keluarga Mirna di Rumah Duka RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (10/1/2016).

Mirna diberangkatkan menggunakan mobil jenazah VW Transporter berwarna putih. Pengawalan ketat dari pihak kepolisian pun dilakukan untuk mengantar jenazah ke peristirahatan terakhirnya.

"Pengawalan memang paket dari pihak rumah dukanya, Mas. Jadi memang biasa yang di rumah duka ini dikawal," kata salah satu anggota Patwal Polsek Palmerah.

Berdasarkan salah satu sumber, Rumah Duka RS Dharmais dikelola oleh salah satu unit usaha yang dikenal memiliki paket pemakaman dengan fasilitas mewah. Tarif yang dipasang pun cukup fantastis.

"Harga paket yang digunakan keluarga (Mirna) yang Rp 80 juta. Meliputi rumah duka, peti jenazah, mobil, dan pengawalan. Pakai VW ini, kalau yang Mercy paketnya Rp 120 juta," ujar sumber tersebut.

Wajah haru keluarga dan kerabat mewarnai keberangkatan jenazah Mirna. Sebelum diberangkatkan, jenazah Mirna diiringi doa dan pujian dari ibadat yang diselenggarakan oleh keluarga.

Mirna meninggal setelah minum kopi Vietnam di restoran Grand Indonesia, Jakarta Pusat Rabu 6 Januari 2016. Mirna ngopi bersama 2 rekannya dalam rangka temu kangen.

Setelah pesanan kopi Vietnam datang, Mirna langsung meminumnya. Baru beberapa seruput, tiba-tiba tubuhnya kejang-kejang.

Petugas restoran lalu membawa Mirna ke klinik yang ada di pusat perbelanjaan itu. Karena alat tidak memadai, Mirna lalu dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. Namun nyawanya tak tertolong lagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya