Liputan6.com, Jakarta - Dua orang petugas Polisi Lalu Lintas, Inspektur Satu Parwoto dan Bripka Sujanamahdi, jadi bulan-bulanan oknum Marinir. Pangkal masalahnya adalah kesalahpahaman di jalan raya.
Peristiwa tersebut terjadi, Sabtu 9 Januari 2016, sekitar pukul 16.30 WIB, di Jalan Perjuangan tidak jauh dari perumahan Prima Harapan.
Kepala Dinas Penerangan Marinir Letnan Kolonel Suwandi membenarkan adanya insiden dugaan pemukulan yang dilakukan oknum Marinir.
Baca Juga
Advertisement
"Peristiwa tersebut betul dan saat ini sedang kita proses, sudah sampai di POMAL," kata Suwandi yang tengah berada di Pesawaran, Lampung Selatan, di sela proses pembangunan sarana-prasarana untuk masyarakat sekitar, Minggu (10/1/2016).
Hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa pemukulan bermula ketika iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah melintas lokasi kejadian. Karena merasa tidak diprioritaskan dalam perjalanan karena membawa iring-iringan jenazah, maka terjadilah aksi pemukulan.
"Itu karena salah paham. Tapi apapun itu, yang jelas sudah memukul kita menyesalkan tindakan itu. Mendapatkan laporan tersebut kita langsung amankan 4 orang di Provos Marinir sambil menunggu penyidikan POMAL. Dan sekarang sudah ada di POMAL," kata Suwandi.
"Apapun alasan tindakan kekerasan kita tidak membenarkan itu. Marinir tidak akan melindungi anggotanya yang nakal dan salah," tegas Suwandi.
Oleh sebab itu, korps baret ungu itu menyerahkan proses hukum ke kepolisian militer dan Mahkamah Militer.
"Biar nanti hakim persidangan yang mengadili dan vonis apa yang adil," ucap Suwandi.
Sementara itu, Kapolres Kota Bekasi Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona belum memberikan tanggapan terkait peristiwa yang menimpa dua anggota Lantas Polresta Bekasi. Liputan6.com mencoba mendapat konfirmasi melalui telepon genggamnya, namun belum direspons.