Tak Bisa Terima Kenyataan, Pasangan AS Simpan Jasad Putranya

Tak bisa menerima kematian putranya, pasangan asal Amerika simpan jasad anaknya yang membusuk di Girona, Spanyol.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 10 Jan 2016, 19:01 WIB
Mereka mengklaim anaknya tidak bangun dari tidurnya suatu hari dan tidak bisa menghadapi kenyataan bahwa ia telah meinggal dunia. (News.com.au)

Liputan6.com, Girona - Pasangan asal Amerika ditahan oleh polisi setelah menyimpan jasad putra mereka berusia 7 tahun yang sudah tidak bernyawa dan membusuk di Spanyol.

Mereka mengklaim anaknya tidak bangun dari tidurnya. Mereka tidak bisa menerima kenyataan jika sang putra telah meinggal dunia.

Bruce dan Schrell Hopkins asli Detroit ditahan pada Jumat 8 Januari 2016. Namun, mereka dibebaskan setelah diinterogasi oleh hakim.

Dilansir, News.com.au, Sabtu 9 Januari 2016, jaksa penuntut Enrique Barata mengungkapkan pasangan itu tidak bisa menerima putra mereka bernama Caleb meninggal karena asma.

Paspor pasangan itu telah disita oleh jaksa penuntut.

Lokasi di mana keluarga sewa apartemen di Spanyol. (News.com.au)

Polisi menemukan jasad Caleb di bawah tumpukan selimut dalam apartemen yang mereka sewa di Girona bersama kedua anak lainnya.

Barata mengatakan autopsi harus dilakukan terhadap jasad untuk menentukan waktu dan penyebab kematian Caleb, di mana ia masih diperkirakan masih hidup pada 15 November ketika merayakan ulang tahun salah satu anggota keluarga di sebuah restoran.

"Anak itu masih bermain dan menjalankan hidup layaknya anak kecil. Tapi pada suatu pagi ia tak bangun dari tidurnya," ungkap Barata kepada media.

"Ayahnya mengatakan ia telah melakukan segala cara, seperti resusitasi, pijat jantung dan memberikan udara dari mulut ke mulut. Tapi putranya tak memberikan respon. Sejak itu mereka tidak bisa menghadapi kenyataan," lanjut dia.

Polisi menemukan jasad Caleb, setelah mendapatkan laporan dari pemilik apartemen karena pasangan tersebut tidak membayar uang sewa.

Bruce bekerja sebagai teknisi namun mereka menolak untuk mengungkapkan perusahaannya. (News.com.au)

Kedua anak mereka yang lain, laki-laki berusia 12 tahun dan perempuan 14 tahun kini dalam perlindungan pemerintah setempat.

Visa kedua pasangan sudah kadaluwarsa sejak beberapa bulan lalu. Menurut laporan polisi, Bruce bekerja sebagai teknisi, namun mereka menolak untuk mengungkapkan perusahaannya.

Sebelumnya, atas perintah kedutaan AS, polisi diminta untuk memeriksa keadaan keluarga tersebut setelah mendapat laporan dari rekannya yang cemas tidak mendapat kabar.

Polisi mengatakan Bruce tidak membuka pintu saat didatangi. Tapi dia bersikeras mereka baik-baik saja dan akan menghubungi kedutaan segera.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya