Liputan6.com, Seoul - Angkatan Udara Amerika Serikat menerbangkan sebuah pesawat pengebom B-52 di atas wilayah Korea Selatan untuk menunjukkan kekuatan, setelah Korea Utara mengatakan sukses melakukan uji coba bom hidrogen pada Rabu 6 Januari lalu.
Seperti dilansir BBC, Minggu (10/1/2016), pesawat pengebom B-52 menukik di atas pangkalan udara yang dekat dengan perbatasan Korut-Korsel. AS merupakan sekutu Korsel dan mengatakan pesawat B-52 diterbangkan sebagai respons dari aksi provokatif oleh Korea Utara.
Tindakan Pyongyang yang mengaku telah meledakkan bom pada awal pekan lalu memicu kecaman luas, tetapi para ahli masih meyangsikan klaim tersebut.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan uji coba itu merupakan sebuah tindakan mempertahankan diri untuk berjaga dari perang nuklir dengan AS.
Baca Juga
Advertisement
"Ini merupakan hak yang sah dari negara yang berdaulat dan sebuah aksi wajar yang tak bisa dikritik oleh orang lain," jelas Kim Jong-un seperti dikutip media pemerintah Korut.
Setelah uji coba tersebut, Korsel menyiarkan propaganda dari pengeras suara yang dipasang di perbatasan dan Korut pun membalas dengan siaran serupa.
Dua negara ini secara teknis masih terlibat perang, dengan konflik sipil yang berakhir pada 1953 lalu dengan gencatan senjata dan bukan sebuah perjanjian damai.