Liputan6.com, Michigan - Pesawat nirawak atau drone bakal lebih mendominasi di tahun ini. Meski begitu, penggunaannya memang masih harus terus diawasi.
Pasalnya, beberapa drone yang terbang 'liar' disinyalir merugikan banyak pihak karena dikendalikan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, drone kini tak lagi boleh digunakan di sembarang tempat dan harus didaftarkan lebih dulu ke US Federal Aviation Administration (FAA), khusus di wilayah AS.
Melihat hal tersebut, Mo Rastgaar, seorang ilmuwan teknik mesin di Michigan Technological University (MTU) telah mengembangkan sebuah drone yang diklaim bisa menangkap drone liar yang terbang bebas.
Drone yang dikembangkan bersama timnya ini dijuluki drone 'Spider-Man'. Mengapa disebut demikian?
Seperti dilansir CNET, Selasa (12/1/2016), drone tersebut rupanya memiliki kemampuan khusus layaknya sang superhero manusia laba-laba, yang mana bisa menembakkan jaring besar dan mampu 'menangkap' drone lainnya dari jarak 40 kaki. Ukuran drone ini pun sangat besar jika dibandingkan dengan drone lain pada umumnya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk 'menyemprot' jaring labar-laba yang ada di dalam drone ini, Rastgaar mengungkap bahwa perangkat ini bisa dikendalikan oleh operator manusia atau juga bisa di-setting secara otomatis.
"Apa yang menjadikan drone ini unik adalah jaring yang kami rancang bisa melekat ke musuh (drone lain) dan menjatuhkannya di daerah yang aman. Ya, bisa dibilang drone ini seperti robot Falconry," tutur Rastgaar.
Awalnya, pria ini terinsipirasi membuat drone tersebut usai ia menyadari bahwa penonton di pertandingan game World Cup dilindungi oleh para sniper.
Namun, hadirnya sniper di pertandingan bukanlah jaminan karena jika ancaman yang hadir merupakan drone, maka mereka tentu tidak akan menembak drone tersebut karena bisa meledak.
"Apa yang harus dilakukan adalah menangkap drone liar yang masuk ke pertandingan dan membawanya ke luar," tambahnya.
Sampai saat ini, Rastgaar dan rekannya Evandro Ficanha bersama timnya telah mengajukan paten resmi agar bisa melegalkan izin terbang drone unik ini.
(Jek/Isk)