Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Bali, Ahmad Dolly Kurnia menilai tidak mudah bagi Ade Komaruddin menduduki kursi Ketua DPR. Sebab, akan ada penolakan dari internal fraksi Golkar terutama kubu Agung Laksono yang turut mengajukan calon Ketua DPR. Begitu juga penolakan dari fraksi lainnya di DPR.
"Sekarang kan Golkar sudah tidak punya legal standing kedua kubunya. Tentu dengan tidak adanya legal standing tersebut akan ada yang mempermasalahkan mengenai Ketua DPR," kata Dolly saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (11/1/2016).
Loyalis Aburizal Bakrie atau Ical ini pun memprediksi banyak hujan interupsi pada rapat paripurna pelantikan pengganti Setya Novanto itu. Bukan tidak mungkin, pelantikan Ade Komaruddin menjadi Ketua DPR bisa ditunda.
"Pelantikan Ketua DPR belum tentu berjalan lancar. Bahkan berpotensi terjadi dead lock," ujar Dolly.
Baca Juga
Advertisement
Tidak dipungkiri, lanjut dia, konflik dualisme di Golkar turut berimbas pada fraksi partai berlambang pohon beringin itu di DPR. Konflik dualisme yang berkepanjangan merupakan sebuah kerugian besar untuk Golkar.
"Menurut saya, sebetulnya sebuah kerugian besar buat partai Golkar yang konfliknya tidak selesai. Itu berimbas juga kini di fraksi," tandas Dolly.
Saat Liputan6.com mencoba meminta tanggapan terkait kabar tersebut, Ade Komaruddin masih enggan berkomentar terkait adanya potensi hambatan pelantikannya menjadi Ketua DPR.