Liputan6.com, Jakarta Satu per satu teka-teki penyebab kematian Wayan Mirna Salihin (27) yang mengalami kejang usai menyeruput kopi di Restoran Olivier Grand Indonesia terungkap. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik Mabes Polri, diketahui 1 dari 6 sampel kopi yang diperiksa mengandung zat yang diduga sianida.
Seberapa bahayanya zat ini jika masuk ke dalam tubuh? Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Em Yunir, SpPD, K-EMD yang tak terlibat dalam otopsi Mirna mengatakan, tentu bisa berakibat mematikan. "Yang saya tahu, sianida itu tergantung levelnya," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Jika dosis yang diberikan kecil, kecil kemungkinan orang yang mengonsumsinya untuk meninggal dunia. Kecuali jika diberikan terus menerus. "Menumpuk, jadinya kumulatif, pada akhirnya meninggal dunia," kata dia menjelaskan. Tapi jika dosis yang diberikan langsung besar, besar kemungkinan untuk orang tersebut tewas seketika.
"Nantinya, polisi akan melacak, melihat dari tanda-tanda di rambut dan kuku, misalnya. Dari situ akan ketahuan, sejak kapan kandungan sianida berada di tubuh si korban. Ada perubahan-perubahan (hanya mereka yang tahu) yang dapat dijadikan tanda," kata Yunir saat dihubungi Health Liputan6.com, Senin (11/1/2016).
Dari keterangan saksi, petugas di kafe Olivier sempat mencicipi kopi yang diseruput Mirna saat dia kejang-kejang. Saat diteteskan sedikit saja, petugas merasa kebas, mual, dan muntah. "Wajar banget seperti itu, efek dari sianida itu kuat sekali. Siandia cepat diserap tubuh," kata dia menjelaskan.