Liputan6.com, Jakarta - Di zaman sekarang sebagian besar umat manusia tidak bisa hidup tanpa ponsel. Sungguh sulit melepas perangkat yang kini telah menjadi kebutuhan primer itu.
Tapi ada baiknya memberikan jarak pada ponsel ketika Anda membawanya.
Hal ini diungkapkan oleh dr Devra Davis, seorang ilmuwan asal Amerika yang telah melakukan penelitian terhadap dampak radiasi ponsel selama bertahun-tahun. Selama itu ia telah memberikan peringatan bahwa ponsel sebaliknya menimbulkan risiko tinggi pada kesehatan dibandingkan keuntungannya sehari-hari.
Dalam bincang-bincang di National Institute of Environmental Health Sciences, ia mengatakan:"Pola menaruh ponsel di dalam bra, dan perangkat baru mengikat ponsel ke kepala, telah membuatku cemas soal dampak paparan radiasinya."
Dilansir News.com.au, Senin (11/1/2016), dr Davis mengatakan radiasi mirip dengan ponsel dapat digunakan secara positif untuk penggunaan medis dalam perawatan kanker hati, mendeteksi kanker dan memperbaiki penyerapan obat-obatan di dalam otak.
Baca Juga
Advertisement
Pemanfaatan ini berhasil dilakukan, karena radiasi menghancurkan sumbatan darah pada otak, melindunginya dari zat asing yang mungkin mengancam.
Namun, radiasi ini juga bisa merusak DNA, dan memberikan pengaruh pada kesuburan dan metabolisme otak.
Tak hanya itu, ilmuwan juga telah menemukan bahwa penggunaan ponsel berkontribusi pada perkembangan depresi, diabetes dan penyakit jantung.
Dr Davis juga pernah menjelaskan seorang pasien yang kedapatan tumor payudara gara-gara kebiasaan menyimpan ponsel dalam bra.
Selain menyimpan di dalam bra, membawa ponsel di kantong juga dianggap berbahaya. Bahkan hal itu tertera dalam buku manual yang terdapat pada ponsel dan dilarang secara eksplisit.
Penelitian juga memperlihatkan bahwa membawa ponsel di kantong celana, dapat melemahkan area panggul serta mengurangi kepadatan tulang.
Mengetahui informasi ini, mungkin ada baiknya kini Anda memberikan jarak pada ponsel, seperti menyimpannya di dalam tas.*