Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, tidak akan membentuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) mandiri dalam mempersiapkan atlet menghadapi event internasional. Ini sesuai dengan amanah musyawarah nasional KONI di Papua beberapa waktu lalu.
Sebelumnya KONI pernah menggelar pelatnas mandiri jelang SEA Games 2009. Namun pada kepengurusan 2015-2019, program ini tidak akan diberlakukan. KONI bakal memberikan dukungan terhadap Satlak Prima dalam mempersiapkan atlet-atlet elite Indonesia. KONI juga akan membantu kinerja satlak dengan mengusulkan pelatih-pelatih dari luar negeri.
Baca Juga
- Wasit Wanita Italia Pamer Tubuh Seksi Pakai Kostum AC Milan
- Kalah di Markas Mitra Kukar, Arema Batal Libur
- 5 Informasi Penting Seputar Ballon d'Or 2015
Advertisement
"Kami harap 2016 ini sudah dapat lapisan-lapisan dukungan untuk Satlak Prima dalam mempersiapkan pelatnas elite. Tidak ada pelatnas mandiri, karena pemetaan sudah dilakukan KONI masing-masing provinsi dan hal itu diputuskan dalam musyawarah nasional di Papua," tutur Tono usai pengukuhan pengurus periode 2015-2019 di Aula Serbaguna Komplek Gelora Bung Karno, Senin (11/1).
Ketua Satlak Prima Achmad Sutjipto turut hadir dalam acara pelantikan tersebut. Begitu juga dengan dengan Ketua Dewan Pembina Komite Olahraga Militer Indonesia, yang juga sebagai Ketua Umum Federasi Karate-do Indonesia (FORKI), Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
"Kami sudah kerja sama dengan Korea Selatan. Mereka akan memberikan enam pelatih yang pernah mendapat medali emas di Olimpiade cabang olahraga contohnya Taekwondo, Judo, Panahan, Badminton, dan Gulat," kata Tono.
Pekerjaan pengurus baru KONI yang paling dekat adalah menentukan tanggal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 ke-19 di Jawa Barat. Belum lagi di tahun selanjutnya PON Remaja bakal dihelat di Jawa Tengah, serta SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018 sebagai tuan rumah.