Dukun di Sijunjung Sumbar Dilatih untuk Menolong Ibu Melahirkan

Bupati Sijunjung Drs Yuswir Arifin, MM mengatakan, telah menjadikan dukun anak sebagai mitra guna mengurangi angka kematian ibu (AKI).

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 12 Jan 2016, 10:00 WIB
Ibu yang sewaktu lahir dengan berat badan rendah memang rentan alami kejadian serupa kala dia melahirkan seorang bayi

Liputan6.com, Jakarta Bupati Sijunjung Drs Yuswir Arifin, MM mengatakan, telah menjadikan dukun anak sebagai mitra guna mengurangi angka kematian ibu (AKI) yang diharapkan menjadi 0 kematian pada tahun ini. Sebab, dari 2009 hingga 2014 terjadi penurunan yang cukup siginifikan. Pada 2009 ada 7 kematian, 2013 hanya 1 kematian, dan 2014 naik menjadi 3 kematian dari 4.500 kelahiran per tahun.

"Jadi, ketika ada calon pasien yang datang ke dukun, maka dukun akan datang ke Puskesmas. Dan sekarang di Sijunjung sudah tidak ada lagi program dukun beranak," kata dia dalam sebuah diskusi di Hotel JS Luwansa, HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, dr Edwin Suprayogi, M. Kes juga menceritakan, tiga bulan lalu, terjadi sebuah diskusi yang dilakukan selama satu malam bersama seorang datuk penguasa wilayah daerah setempat untuk membahas hubungan bidan dan dukun beranak. Hasilnya, saat proses persalinan, seorang bidan harus mendampingi.

"Jadi, selain ada dukun, didampingi juga seorang bidan. Saat mengambil kepala bayi, harus dilakukan petugas medis," kata Edwin menjelaskan.

Maka itu, dukun di sana dilatih, dibina, dan semuanya diawasi selama pelatihan oleh pemerintah setempat. "Saat di lapangan sifatnya pendampingan," kata Edwin menerangkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya