Liputan6.com, Jakarta Mendongeng atau membacakan cerita apa saja tanpa menggunakan alat bantu boneka atau mainan adalah kunci mengembangkan kemampuan bahasa seorang anak. Hal ini seperti diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Language Learning and Development baru-baru ini.
Ibu atau ayah membantu si kecil lebih responsif terhadap beragam jenis suara saat mereka dibacakan sebuah cerita.
Salah seorang peneliti dari University of Iowa di Amerika Serikat, Juli Gros-Louis mengatakan, tak sedikit penelitian telah menunjukkan, membaca buku bahkan untuk bayi berumur 6 bulan bermanfaat untuk menambah kosakata baru yang mereka ucapkan. Anak juga akan meresponsnya dengan sangat baik.
"Dengan begitu kami ingin memberi tahu para orangtua untuk membacakan si kecil banyak buku menarik," Kata Juli dikutip dari situs Times of India, Selasa (12/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Studi ini melihat bagaimana ibu merespons anak mereka berusia 12 bulan selama membaca buku, bermain boneka, dan bermain mainan.
Peneliti mengamati interaksi dari 34 ibu dan anak-anak mereka yang berusia 12 bulan selama tiga periode, selama masing-masing 10 menit untuk kegiatan yang berbeda: bermain boneka, bermain mainan, dan membaca buku.
Bayi duduk di kursi tinggi untuk mengontrol kedekatan dengan ibu mereka dan mencegah mereka dari bergerak di sekitar ruang bermain.
Studi ini juga menemukan bahwa tidak peduli konteks, tanggapan ibu terhadap suara ketika sedang bercerita atau perluasan suara.
"Temuan saat ini dapat memberikan kontribusi untuk memahami bagaimana membaca untuk bayi yang belum bisa bicara dikaitkan dengan kemampuan bahasa, yang tentunya jarang dipahami, berbeda dari interaksi dengan balita yang lebih tua," menurut penelitian.*