Liputan6.com, Jakarta Aroma bau mulut tak sedap tak selalu merupakan tanda kebersihan mulut yang burukk. Bau napas tak sedap yang dikenal dengan halitosis adalah hasil dari fermentasi anaerobik partikel makanan oleh bakteri negatif di dalam mulut yang menghasilkan senyawa belerang atsiri seperti hidrogen sulfida dan merkaptan metil. Kondisi ini juga bisa memberikan kita tanda yang berkaitan dengan kondisi hati.
Baca Juga
Advertisement
National Institutes of Health menjelaskan, ketika menderita diabetic ketoacidosis, tubuh tidak mampu untuk secara efektif memecah dan menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Maka jalan yang dapat dilakukan adalah dengan memecah lemak tubuh.
Sebagai produk sampingan, tubuh memproduksi keton yang mengakibatkan manis, napas seperti bau naga, terutama jika bahan kimia terus membangun dalam darah dan urine, menurut National Institutes of Health. Diabetic ketoacidosis bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani, karena keton beracun pada tingkat tinggi.
Seperti dikutip dari situs Times of India, Selasa (12/1/2016), Kepala Departemen Kesehatan Seksual, Rumah Sakit KEM dan GS Medical College, Dr Rajan Bhonsle mengatakan, jika hati terganggu dan tidak berfungsi optimal, tingkat testosteron bebas dalam darah akan terpengaruh. Sehingga memengaruhi libido dan ereksi.
"Oleh karena itu hati yang buruk bisa menyebabkan disfungsi ereksi, dan bau mulut bisa menjadi indikator itu," kata dia menerangkan.