Liputan6.com, Jakarta Jatuh cinta tak hanya sekadar menggetarkan hati, jantung berdegup kencang dan selalu kangen setiap saat. Namun jatuh cinta juga membangun sistem imun pada tubuh yang membuat seseorang kebal terhadap beberapa virus penyakit. Selain itu, jatuh cinta juga berdampak positif pada fisik.
Berikut ini adalah 6 keuntungan yang anda dapatkan dari jatuh cinta, seperti yang ditulis Times of India, Selasa (12/1/2016):
1. Ciuman meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Ilmuwan Belanda menemukan, ada 80 juta bakteri yang saling terbagi ketika sepasang kekasih berciuman. Dengan berbagi bakteri, secara otomastis sistem imun pasangan tersebut akan terbangun satu sama lain.
2. Bergandengan tangan sebuhkan rasa sakit
"Peneliti mengkaji orang yang mengalami kejutan listrik bisa berkurang rasa sakit dan dan mengubah persepsi tentang rasa sakit tersebut dengan memegang tangan seseorang,” ujar Joseph Hullett, seorang psikiatri.
Saat Anda merasakan sakit yang kuat, tak ada salahnya menggenggam tangan pasangan Anda untuk mengurangi rasa sakit yang dirasa.
Baca Juga
Advertisement
3. Bercinta turunkan stres
Orang yang jarang bercinta dengan pasangannya memiliki tingkat stres yang tinggi. Bercinta mengeluarkan hormon oksitosin, hormon cinta. Oksitosin diketahui dapat menjadi obat penurun stres yang ampuh. Selain itu, orgasme dapat membuat seseorang tidur lebih nyenyak.
4. Cinta membuat pria makan lebih sehat
Sebuah studi menunjukkan, pria akan mulai belajar untuk mengonsumsi makanan sehat ketika ia telah memiliki pasangan. Ini karena pria ingin hidup lebih lama bersama pasangannya.
5. Pelukan turunkan tekanan darah
Cukup dengan memegang tangan orang yang disayang itu bisa mengurangi ketegangan di jantung Anda. Dalam sebuah studi, satu grup diminta memegang tangan pasangannya selama 10 menit sambil menonton sebuah film romantis. Selanjutnya mereka diminta untuk berpelukan selama 20 detik. Grup kedua tidak diminta melakukan kontak dengan pasangannya. Hasilnya, kelompok yang melakukan kontak fisik lebih tenang dengan rata-rata detak jantung lebih rendah dan tekanan darahnya juga berkurang.
6. Memiliki pasangan turunkan risiko stroke
Studi di Sewdia telah mempelajari kasus 1.090 korban stroke isemik. Sebanyak 36 persen penderita yang meninggal dunia adalah mereka yang tidak memiliki pasangan. Sedangkan 17 persen meninggal dalam konsisi memiliki pasangan.
“Beberapa penyebabnya adalah orang yang hidup sendiri cenderung hidup kurang sehat dan kurang rajin meminum obat serta menunda lebih lama untuk pergi ke dokter,” ujar Petra Redfors, salah satu peneliti.