Ini 3 Dongeng Abadi Karya Charles Perrault

Charles Perrault, sastrawan Perancis yang hari ini berulang tahun ke-388 memiliki banyak karya dongeng yang menembus zaman.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 12 Jan 2016, 21:00 WIB
Google Doodle yang dipersembahkan untuk Charles Perrault. | via: Google

Liputan6.com, Jakarta James Danandjaya dalam bukunya Folklor Indonesia mengutarakan, dongeng merupakan cerita yang disampaikan secara lisan dan biasanya berupa prosa rakyat, yang dianggap tidak benar-benar terjadi. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cerita dongeng kerap dibacakan ibu kepada anaknya menjelang tidur. Cerita yang dipertahankan dari mulut ke mulut kemudian menjadi folklor yang bisa bertahan menembus zaman hingga ratusan tahun.

Tiap orang memang tak asing mendengar kata Dongeng, namun tidak semua orang pernah mendengar nama Charles Perrault. Charles Perrault merupakan sastrawan Prancis yang lahir 388 tahun yang lalu. Meski tidak dikenal secara luas, sastrawan serba bisa ini di masa hidupnya kerap menciptakan dongeng dan sastra anak.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa karya sepanjang masa Charles Perrault seperti yang disusun Liputan6.com, Selasa (12/1/2016).

Dongeng Si Kerudung Merah
Dongeng ini berkisah tentang seorang gadis kecil berkerudung merah. Dalam dongeng tersebut dikisahkan, gadis berkerudung merah harus berjalan melalui hutan untuk mengantarkan makanan kepada neneknya yang sedang sakit.

Di tengah hutan, seekor serigala ingin memakan gadis kecil itu, tapi takut dengan anjing kecil yang dibawanya. Saat mengetahui si kerudung memrah hendak ke rumah neneknya, Serigala tersebut menyarankan gadis kecil untuk memilih beberapa bunga. Sementara si Serigala pergi ke rumah nenek dan menyamar menjadi gadis berkerudung merah.

Dalam penyamarannya, gadis berkerudung merah berhasil menelan nenek. Kemudian serigala tersebut menyamar menjadi nenek menunggu gadis berkerudung merah datang.

Saat gadis berkerudung merah sampai, dirinya mendapati neneknya yang terlihat aneh. Dengan sangat keheranan gadis berkerudung merah kemudian bertanya kepada nenek yang palsu, “Telinga nenek besar sekali?”. Dan serigala dalam tubuh nenek pun menjawab, “Supaya kau bisa mendengar suaramu lebih jelas, cucuku.”

Kemudian gadis berkerudung merah bertanya lagi, “Tapi Nek, mata Nenek besar sekali?”. Serigala kemudian menjawab, “Supaya aku bisa melihatmu lebih jelas, sayangku.”

Kemudian gadis berkerudung merah bertanya lagi, “Tapi Nek, tangan Nenek besar sekali?”. “Supaya bisa memelukmu lebih erat lagi, sayangku,” jawab si serigala.

Dan gadis berkerudung merah itu pun bertanya lagi, “Tapi Nek, mulut Nenek besar sekali?”. Sambil melompat ke tempat tidurnya, si serigala yang menyamar menjadi nenek berkata, “supaya aku gampang menangkapmu!”

Karena kekenyangan, serigala tersebut kemudian tertidur. Saat serigala tertidur, entah bagaimana seorang pemburu datang untuk menyelamatkan dan membuka perut si serigala yang masih tertidur dengan kapaknya. Si gadis kerudung merah dan neneknya kemudian keluar tanpa terluka sedikit pun. Sebelum serigala terbangun, mereka mengisi perutnya dengan batu. Saat serigala terbangun dan ingin melarikan diri, batu-batu dalam perutnya menyebabkan dia ambruk dan mati.


Dongeng Putri Tidur

Dongeng Putri Tidur
Banyak versi mengenai cerita dongeng karya Charles Perrault yang satu ini. Namun versi awal dongeng ini mengisahkan tentang putri kerajaan yang ditunggu-tunggu kelahirannya. Raja dan ratu yang baru saja dikaruniai putri itu pun berbahagia dan mengundang tujuh peri untuk datang memberkati sang puteri.

Dalam acara pemberkatan, tiba-tiba datang peri jahat yang tidak diundang. Peri itu marah dan mengutuknya, “Jarimu akan tertusuk jarum pintal dan kamu akan mati!”

Semua orang menangis mendengar kutukan tersebut, namun ada peri ke tujuh memberikan berkatnya dan berkata, “Aku tidak bisa membatalkan kutukan itu, namun aku bisa memberikan berkatku supaya Puteri tidak akan mati karena terkena jarum, melainkan hanya tertidur pulas selama seratus tahun. Setelah seratus tahun, akan ada pangeran tampan yang akan membangunkanmu.”


Cinderella

Cinderella
Kisah Cinderella juga merupakan dongeng yang banyak diceritakan kembali dalam berbagai genre seni. Meski demikian, cerita dongeng ini tidak jauh berbeda satu sama lain dan masih dalam koridor cerita aslinya ciptaan Charles Perrault.

Dongeng Cinderella mengisahkan tentang seorang gadis yang hidup bahagia bersama ayah dan ibunya. Namun kebahagiaan itu sirna saat ibunya meninggal dan ayahnya memutuskan menikah lagi. Ibu dan saudara tiri Cenderella kerap berbuat jahat padanya.

Hingga pada suatu ketika dalam sayembara pesta dansa, saudara kandung Cinderella tidak ingin dirinya ikut dalam pesta dansa tersebut. Dalam kesedihannya datang peri baik hari memberikan sepatu kaca yang membuat Cinderella nampak anggun bak puteri raja.

Namun dalam perjalanan ke pesta dansa, Cinderalla terjatuh dan satu sepatunya hilang. Cinderalla pun urung melanjutkan perjalanannya ke pesta dansa. Singkat cerita, salah satu sepatu tersebut ditemukan oleh pangeran. Dan pangeran tersebut mengeluarkan sayembara, barang siapa yang memiliki ukuran kaki yang sesuai dengan sepatu yang ditemukannya, maka pangeran tersebut akan menjadikannya teman hidup.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya