Liputan6.com, London - Kepergian musisi legendaris Inggris, David Bowie menarik perhatian pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Di mata pelatih asal Prancis itu, Bowie telah memberikan inspirasi lewat-lewat karya-karyanya.
Penyanyi bernama asli David Robert Jones ini tutup usia di usia 69 tahun karena penyakit kanker hati. Dia menghembuskan napas terakhir di Manhattan, New York, Amerika Serikat (10/1/2016). Kabar kematian David Bowie menjadi sorotan dunia.
Baca Juga
- Pemain Buangan MU Buka Peluang Gabung Arsenal
- Klopp Sudah Tahu Taktik Wenger
- Bos Yamaha Kupas Gaya Balap Marquez dan Lorenzo
Advertisement
Wenger menyampaikan duka cita mendalam untuk David Bowie dalam jumpa pers Senin pagi waktu setempat. "Pesan yang dia berikan, untuk generasi saya, sangat penting setelah Perang Dunia ke-2," kata pelatih berjuluk The Profesor tersebut.
'Apa yang saya tangkap dari pesan filosofisnya adalah: Anda harus cukup kuat untuk menjadi diri sendiri."
Besar di era David Bowie
Wenger dibesarkan di dekat Starsbourg, Prancis. Dia lahir lima tahun setelah Prancis dibebaskan pasca Perang Dunia II. Karena tinggal dekat perbatasan Jerman butuh waktu lama bagi warga bangkit dari kehancuran pascaperang dan memilih jalan hidup sebagai tentara lantaran takut dengan ancaman bakal dibuang ke Jerman.
Berbeda dengan Wenger, dia sangat terobsesi dengan sepak bola di usia 18 tahun. Ketika itu, Wenger remaja masih mencari jalan hidupnya.
Pada 1967, ketika Wenger masih berusia belasan, David Bowie merilis album berjudul namanya sendiri. Musikalitas yang dimiliki David Bowie menginspirasi Wenger menekuni sepak bola. Seperti kata David Bowie yang dikutip Wenger, "Harus cukup kuat menjadi diri sendiri."
"Pemain sepak bola waktu itu tidak mengenakan headphone besar-besar seperti sekarang--saya ragu para pemain akan bermain musik di ruang ganti. Bila mereka bermain musik, mungkin karena mereka mendengarkan album itu (David Bowie)," ujar Wenger.
Advertisement