Liputan6.com , Surabaya - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sebagai kelompok berbahaya dan menyesatkan. Menurut dia, organisasi tersebut dalam beberapa bulan terakhir diperbincangkan lantaran diduga bersangkutan dengan organisasi yang dilarang Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"NU selalu menjaga Islam yang berbudaya dan kiai-kiai kami mengajarkan antikekerasan," ujar Aqil saat menghadiri Silaturrahmi dengan Warga NU di Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), Jalan Kalimantan Gresik, Selasa, 12 Januari 2016.
Ia mengatakan Gafatar tidak terkait dengan kelompok radikal ISIS. Mereka organisasi baru dan belum diketahui alirannya. Jika dibiarkan, hal itu membahayakan umat Islam.
"Gafatar tidak ada hubungannya dengan ISIS. Sebab, kalau organisasi tersebut (ISIS), ada hubungannya dengan Jamaah Islamiyah dan Anshorut Tauhid," ucap Aqil.
Baca Juga
Advertisement
Aqil menegaskan NU akan tetap menghormati kelompok agama minoritas. Namun hal itu tidak berlaku bagi aliran yang dianggap menyesatkan umat. Aliran yang menyesatkan justru akan berhadapan dengan NU.
"Dibanding negara lain, Indonesia yang mayoritas didominasi warga NU menghormati kelompok agama minoritas. Hal ini bisa dilihat pada adanya hari libur nasional selain Islam. Padahal, di negara seperti Amerika Serikat dan Prancis, tidak ada hari libur nasional buat agama Islam," tutur dia.
Dalam silaturahmi dengan warga NU Gresik, Aqil juga berpesan kepada warga NU untuk tidak sombong, dengki, dan takabur kepada kelompok agama minoritas.
"Saya berpesan agar sesama dengan agama lain harus dihormati. Sebab, kita sebangsa dan setanah air," kata Aqil.**