Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memberi perhatian khusus atas dugaan penyimpangan ajaran agama yang dilakukan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Kelompok tersebut juga diduga terkait dengan hilangnya dokter Rica Tri Handayani dan sejumlah orang di beberapa daerah.
"Pemerintah secara sungguh-sungguh menangani hal-hal yang seperti ini. Dan kami diminta oleh Presiden untuk memantau hal yang berkaitan dengan Gafatar karena memang saat ini dianggap menjadi hal yang meresahkan," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (13/1/2016).
Selain masalah keyakinan kelompok tersebut yang dianggap menyimpang dari ajaran agama, keresahan juga disebabkan karena adanya laporan sejumlah orang hilang yang ternyata bergabung dengan Gafatar.
Baca Juga
Advertisement
"Ini sudah dianggap cukup membuat keresahan di publik karena ternyata yang hilang ataupun yang ini kan bukan hanya hal berkaitan dengan dokter Rica. Ternyata ada beberapa yang lainnya yang juga seperti isu," kata Pramono.
Atas dasar tersebut, Pramono mengatakan Presiden Jokowi telah memberikan instruksi kepada jajaran penegak hukum, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama untuk segera menuntaskan kasus penyimpangan yang dilakukan Gafatar.
"Apakah ada latar belakang paham-paham ideologi tertentu, ataupun kepercayaan tertentu, atau tujuan tertentu, ini yang sekarang didalami. Untuk itu Polri yang diminta untuk melihat hal tersebut, termasuk Mendagri yang melakukan pembinaan terhadap ormas-ormas, dan mencari mengumpulkan data selengkap-lengkapnya (tentang Gafatar)," Pramono memungkasi.**