Kisah Bocah 10 Tahun yang Lahir Tanpa Otak

Kondisi langka ini diprediksi hanya 2 dari 10.000 kelahiran di Inggris, dengan kemungkinan bertahan hidup si penderita sangat kecil.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Jan 2016, 19:10 WIB
Bukan cuma untuk berpikir, otak juga bisa menghidupkan bola lampu, lho!

Liputan6.com, Jakarta Cerita mengenai seorang anak yang lahir tanpa otak mungkin bukan hal yang baru. Kondisi langka ini diprediksi hanya 2 dari 10.000 kelahiran di Inggris. Tak hanya itu, kemungkinan bertahan hidup si penderita juga sangat kecil. 

Seperti halnya Alex Simpson, dia merupakan salah satu anak yang kuat melawan penyakit langka yang disebut hydranencephaly. Kini Alex telah berusia 10 tahun dan kondisinya yang mampu bertahan hidup membuat para dokter terkejut.

"Ketika Alex lahir, kondisi fisiknya seperti bayi normal. Namun Alex bisa menangis 20 jam sehari. Selama dua bulan, kita tidak tahu mengapa dia terus menangis," kata orangnya dalam sebuah wawancara di KETV, Rabu (13/1/2016).

Menurut ayahnya, Shawn Simpson, Alex didiagnosis dengan gangguan bawaan langka yang disebut hydranencephaly, yang berarti dia lahir dengan setengah otak. Kebanyakan bayi dengan kondisi ini akan meninggal sebelum ulang tahun pertama. Namun Alex bisa terus hidup hingga berusia 10 tahun.

"Alex sekarang telah berusia 10 tahun. Dia tahu siapa ibu, ayah, dan adik laki-lakinya. Dia juga tahu kapan hal-hal buruk akan terjadi, dia akan menangis atau bersedih. Tapi karena dia hanya memiliki separuh otak, dia tidak pernah menyadari lingkungannya," ucap Shawn, seperti dikutip Newser.

Sebelumnya, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Pediatric Brain Foundation mencatat, orang bisa bertahan hidup dengan hydranencephaly selama 33 tahun. Adapun pada sebuah studi 2014 yang diterbitkan di Acta Paediatrica menyebutkan orang dengan hydranencephaly paling lama bertahan hidup hingga usia 35 tahun.*

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya