Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) menyatakan akan berperan dalam evaluasi rencana PT Lapindo Brantas Inc untuk melakukan kegiatan pemboran dua sumur.
Ketua IATMI Ketua IATMI Alfi Rusin mengatakan, IATMI telah menghubungi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyatakan diri terlibat dalam kajian rencana pemboran sumur Tanggulangin (TGA)-6 di well pad TGA-1 dan Tanggulangin (TGA)-10 di well pad TGA-2 tersebut.
"Saat ini IATMI telah menghubungi Ditjen Migas dalam beberapa hari akan melakukan pertemuan, IATMi siap terlibat," kata Alfi, di Gedung City Plaza, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Alfi mengungkapkan, saat ini IATMI sudah mempersiapkan tim kajian yang terdiri dari kalangan profesional di sektor migas. Tim tersebut dibentuk sejak bencana lumpur Lapindo terjadi.
Baca Juga
Advertisement
"Karena tim yang waktu itu juga masih ada, tim kami pihak berpengalaman," tutur Alfi.
Alfi menuturkan, saat bencana lumpur Lapindo terjadi, IATMI telah membentuk tim untuk membantu mengatasi semburan tersebut. Namun, tim yang dipimpin oleh dirinya sendiri tersebut tidak diperkenankan ikut membantu.
"Pada waktu itu IATMI ikut berperan, IATMI membuat tim yang kebetulan ketuanya sama pada 2008. Kami diminta keterangan polisi kenapa terjadi seperti itu, kami dapat datanya. Tapi BP Migas waktu itu tidak mengizinkan kami menggunakan data, karena BP Migas tidak berwenang memberi izin, akhirnya kami menghubungi ESDM dan mengizinkan, tetapi tim di close," jelas dia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menghentikan rencana kegiatan pemboran di Sidoarjo tersebut.
Direktorat Jenderal Migas belum memberikan persetujuan keselamatan kerja pemboran dan spud in pemboran sumur Tanggulangin (TGA)-6 di well pad TGA-1 dan Tanggulangin (TGA)-10 di well pad TGA-2 tersebut. Karena itu, rencana tersebut perlu dihentikan. "Hentikan rencana pemboran sumur Tanggulangin," ujar dia.
Perusahaan penyebab bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo tersebut harus melakukan evaluasi ulang, terkait beberapa aspek. "Perlu direvaluasi keamanan baik dari sisi aspek geologi maupun sosial," ujar Wiratmaja.
PT Lapindo Brantas Inc berencana melakukan pengeboran kembali sumur minyak dan gas bumi di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur pada Maret 2016. (Pew/Ahm)