Liputan6.com, Jakarta - Jerome Valcke akhirnya resmi didepak dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFA. Sebagai gantinya, FIFA lalu menunjuk Dr Markus Kattner sebagai pejabat Sekjen sementara.
Seperti dilansir BBC, Valcke sebenarnya telah dibebastugaskan sejak 17 September lalu. Pria asal Prancis itu dilarang beraktivitas karena dicurigai terlibat dalam skandal korupsi tiket Piala Dunia.
Baca Juga
- Legenda Inggris Daftarkan Perceraian Lewat Situs Online
- Tiga Pemain Muda Persib Susul Djanur ke Inter
- AS Roma Resmi Pecat Rudi Garcia
Advertisement
"Pada 9 Januari 2016, Komite Darurat FIFA memutuskan untuk memberhentikan Jerome Valcke dari posisinya sebagai sekretaris FIFA dengan secepatnya," tulis FIFA dalam pernyataan resminya.
Pekan lalu, Komite Etik FIFA juga mengumumkan bahwa mereka telah membuka proses resmi melawan Valcke setelah mempelajari kembali hasil laporan dari badan penyelidikan. Komite Etik juga telah merekomendasikan agar pria berusia 55 tahun itu dilarang aktif dari kegiatan sepak bola selama 9 tahun.
Valcke dikenal sebagai tangan kanan mantan presiden FIFA, Sepp Blatter. Kiprah Valcke di FIFA bermula tahun 2003 saat dia ditunjuk sebagai Director of Marketing & TV. Saat itu, Blatter sudah menjabat sebagai presiden FIFA. Namun tahun 2006, Valcke sempat diberhentikan dari jabatannya karena skandal negosiasi kontrak sponsor FIFA dengan perusahaan kartu kredit Mastercard dan Visa.
Namun setahun berikutnya, Valcke kembali ke FIFA. Blatter mengangkatnya sebagai Sekjen FIFA menggantikan Urs Linsi. Sejak saat itu, hubungan Valcke dengan Blatter pun semakin akrab.
Jejak di Sepak Bola Indonesia
Nasib Blatter dan Valcke juga tak jauh beda. Sebelumnya Blatter juga telah lebih dulu dijatuhi hukuman larangan beraktivitas selama 8 tahun gara-gara memberi uang sebesar USD2 juta atau 1.8 juta euro kepada Presiden UEFA, Michel Platini tanpa kontrak yang jelas. Platini juga diskors oleh FIFA.
Selain dugaan korupsi penjualan tiket Piala Dunia, Valcke juga belakangan ini dikaitkan dengan dugaan suap $10m (£6.8m) terhadap mantan pimpinan Cincacaf, Jack Warner, agar mendukung pencalonan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Namun Valcke membantah semua tuduhan itu.
Nama Vackle juga tidak asing bagi sepak bola Indonesia, utamanya saat sepak bola Indonesia dilanda konflik. Terakhir Valcke adalah sosok yang menandatangani surat keputusan pembekuan Indonesia dari keanggotaan FIFA pada 30 Mei 2015 lalu. Sanksi tersebut masih berlaku hingga saat ini.
Advertisement